KabarTotabuan.com

Memperbarui berita utama dari sumber Indonesia dan global

Guinea dan Indonesia menjajaki kerja sama penerbangan
Top News

Guinea dan Indonesia menjajaki kerja sama penerbangan

Menteri Perhubungan Indonesia Budi Karya Sumati dan timpalannya dari Guinea Felix Lama menandatangani surat pada bulan Januari, langkah pertama dalam komitmen kedua negara untuk menjajaki kerja sama di sektor penerbangan.

Perjanjian kerja sama awal antara kedua negara akan ditindaklanjuti kemudian di tingkat teknis. Penyambutan menteri Guinea di Jakarta itu merupakan tindak lanjut pertemuan Dubes RI Dakar dengan pemerintah Guinea pada September 2022. Dalam kesempatan itu, Guinea menyampaikan kebutuhan dan minat untuk memodernisasi sektor transportasi. Bekerja sama dengan Indonesia khususnya di bidang penerbangan. Dalam keterangan tertulis, Menteri Perhubungan RI mengatakan setelah menerima Menteri Perhubungan Guinea di Jakarta, “Kami terbuka untuk kesempatan ini dan siap bekerja sama dengan pemerintah Guinea.” Hubungan diplomatik antara Indonesia dan Guinea dimulai pada tahun 1964.

Dalam kunjungannya ke Indonesia, Felix Lama membenarkan keinginan Presiden Guinea, Kolonel Mamadi Toumbouya, untuk membuat maskapai penerbangan nasional, Guinea Air, pada September 2022. Ini akan menggantikan proyek maskapai swasta Guinea Airlines yang diluncurkan pada 2017, yang dibatalkan pada 2021 karena keusangan pemangku kepentingan utama (GBM dan Regurd Aviation yang berbasis di Paris) dan bandara domestik.

Saat mengunjungi lini produksi pabrikan pesawat milik negara PT Dirgantara Indonesia (PTDI), Menkeu menyampaikan keinginannya untuk menggunakan pesawat buatan PTDI, yakni pesawat CN-235 versi sipil – yang paling tidak dibutuhkan Guinea Air untuk beroperasi. 13 rute di Guinea dan lebih dari 80 rute di Afrika Barat. . CN-235 telah diproduksi di bawah lisensi dari PTDI sejak 2011 melalui kolaborasi industri dengan CASA Spanyol, dan kemudian diintegrasikan ke dalam Airbus Defence & Space.

“Salah satu rencana strategis Guinea adalah pengembangan sektor transportasi untuk pembangunan sosial dan ekonomi, dimana PTDI dapat memberikan bantuan peningkatan kapasitas dan pengadaan pesawat,” kata Felix Lama dalam siaran pers.

READ  Pulau standar Indonesia ini seluruhnya terbuat dari bambu

Menurut Kajian Dirgantara Indonesia, PTDI akan mendukung Guinea Air dalam melaksanakan dukungan perawatan untuk pesawat CN235 dan akan memberikan suku cadang, perlengkapan dan peralatan pendukung darat, perbaikan dan overhaul, modifikasi teknis, layanan teknis dan pelatihan. PTDI juga telah mengumumkan dapat menyediakan pusat pemeliharaan di Guinea dengan berbagai kolaborasi bernilai tambah tinggi untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas sumber daya manusia Guinea di sektor luar angkasa.

Dalam kunjungan ke museum KAA, Duta Besar RI Tintin Wahyudin mengatakan kepada Felix Lama bahwa “pesawat produksi PTDI di Bandung, seperti Bandung Spirit KAAA, telah menyebar ke berbagai negara di Asia dan Afrika. .” Ia melanjutkan, “PTDI merupakan perusahaan strategis di bidang manufaktur dan komponen pesawat terbang. PTDI telah memproduksi beberapa pesawat yang selama ini digunakan oleh berbagai negara untuk keperluan angkutan penumpang dan militer.

Selain itu, Menhub mengungkapkan kemungkinan kerja sama terbuka tidak hanya di sektor penerbangan, tetapi juga di sektor lain seperti darat, laut, dan kereta api. Duta Besar RI untuk Guinea Tintin Wahyudin dan Dirjen Perhubungan Udara Maria Christie Enda Murni juga hadir dalam acara tersebut.

Ditulis oleh ADIT – Buletin dan direproduksi dengan izin.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

"Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert."