Jakarta (Jakarta Post/Asia News Network) – Salah satu puncak gunung paling terkenal di Indonesia akan segera kehilangan salju, menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Puncak Jayawijaya, terletak di Pegunungan Jayawijaya di Papua, terkenal sebagai gunung tertinggi di Indonesia dan satu-satunya tempat di Indonesia yang turun salju.
Namun, BMKG mengatakan bahwa salju “abadi”, yang bertahan selama satu tahun, akan segera menjadi masa lalu.
“Jika pemanasan dan peningkatan suhu terus berlanjut dan perubahan iklim tidak dimitigasi, diproyeksikan pada tahun 2025 tidak akan ada es di Puncak Jayawijaya,” kata Presiden BMKG Dwikorita Carnage, Jumat (25 Maret), seperti dikutip okezone.
Menurut Dwikoretta, kontraksi akan terjadi akibat percepatan perubahan iklim. Duikureta menjelaskan selama pertemuan dengan Komite DPR Kelima pada hari Senin, Deti News melaporkan.
Dwikorita juga menyebutkan, saat ini es hanya tersisa 2 kilometer persegi atau 1 persen dari luas 200 kilometer persegi di Puncak Jayawijaya, jauh dari keadaan sebelumnya. Puncak lain di Pegunungan Jayawejaya telah kehilangan esnya, termasuk Puncak Trikora, yang kehilangan lapisan es antara tahun 1936 dan 1962.
Puncak Jayawijaya adalah gunung kapur dengan ketinggian 4.884 meter di atas permukaan laut dan merupakan puncak gunung tertinggi di pulau di bumi. Hal ini juga dikenal sebagai Piramida Carstenson, dinamai Jan Carstenson yang melihat gletser di atas puncak pada tahun 1623.
Di Eropa, Karstens diejek ketika dia mengatakan dia melihat salju di dekat khatulistiwa.
“Ninja budaya pop. Penggemar media sosial. Tipikal pemecah masalah. Praktisi kopi. Banyak yang jatuh hati. Penggemar perjalanan.”