Hidrogen – ACWA Power Memperluas Portofolio Indonesia Melalui Kemitraan dengan PT Perusahan Listerik Negara (PLN)
MoU tersebut ditandatangani pada KTT B20/G20 di Bali dan bertepatan dengan kunjungan kenegaraan Yang Mulia Mohammed bin Salman Al Saud, Putra Mahkota dan Perdana Menteri Kerajaan Arab Saudi, ke Indonesia. Di antara para penandatangan perjanjian tersebut adalah Direktur Utama PLN Dharmawan Prasodjo dan Vice Chairman dan CEO ACWA Power Paddy Padmanathan. Perjanjian tersebut ditandatangani di hadapan Wakil Menteri Kementerian Badan Usaha Milik Negara Indonesia, Bapak Pahala N. Komisaris PLN dan Direktur Jenderal Ketenagalistrikan di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia, Bapak Dadan Kusdiana; dan Direktur Pusat Promosi Investasi Indonesia, Abu Dhabi UEA, Mr. Muhammad RS Iwan Ungsi.
Sesuai ketentuan MoU, ACWA Power dan PLN akan bersama-sama menjajaki beberapa jalan kemitraan yang meliputi: mempelajari proyek penyimpanan pompa untuk fasilitas pembangkit listrik tenaga air 600-800 MW; Menginvestigasi kemungkinan sistem penyimpanan energi baterai 4 GW dan mengembangkan fasilitas pembangkit listrik tenaga air hidrogen/amonia hijau.
Perjanjian tersebut menguraikan jalur pengembangan energi dan teknologi terbarukan yang jelas untuk ACWA Power di dalam negeri dan mencakup mandat yang jelas untuk peningkatan kapasitas bagi karyawan PLN.
“Sebagai negara yang pertumbuhan ekonominya cepat, Indonesia fokus untuk memajukan pembangunan berkelanjutan melalui kemitraan strategis,” kata Paddy Padmanathan, CEO dan Wakil Ketua ACWA Power. “Dengan penandatanganan Nota Kesepahaman Komprehensif untuk Energi Terbarukan dan Hidrogen Hijau dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), kami senang dapat memperluas kerja sama dan memperkuat kehadiran kami di negara ini. Kami berharap dapat bermitra dengan pemerintah untuk memastikan hal itu mencapai tujuannya di bidang energi terbarukan.”
Rencana Energi Publik Nasional Indonesia menyatakan bahwa 23 persen energi negara harus dihasilkan melalui sumber energi terbarukan pada tahun 2025. PLN adalah satu-satunya pembeli listrik yang dihasilkan oleh proyek energi independen, termasuk energi yang dihasilkan dari proyek energi terbarukan. Hingga tahun lalu, perseroan memiliki atau mengoperasikan hampir dua pertiga industri pembangkit listrik di Indonesia, yang jumlahnya sekitar 65,5 gigawatt listrik.
“Menghadapi perubahan iklim bukan hanya tantangan konservasi, tapi juga peluang bisnis,” tambah Dharmawan Prasodjo, Direktur Utama dan CEO PLN. “Ke depan, akan ada banyak agenda PLN dalam transisi energi yang membutuhkan kerja sama semua pihak. ACWA Power dan PLN telah membangun kemitraan yang kuat, berjangka panjang, dan bermanfaat.”
ACWA Power masuk ke Indonesia tahun ini, memberikan dua kontrak kepada PLN untuk mengembangkan pembangkit listrik tenaga surya terapung pada Oktober 2022.
Untuk informasi tambahan:
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”