SINGAPURA – Perusahaan Amerika Honeywell telah menandatangani kontrak dengan PT Dirgantara Indonesia untuk memasok produk avionik dan mekanik untuk rencana proyek helikopter Black Hawk.
Kesepakatan tersebut, yang ditandatangani pada Singapore Airshow pekan lalu, akan mengintegrasikan mesin turboprop TPE331 Honeywell ke dalam helikopter angkut tipe Sikorsky S-70M Black Hawk GFA. PTDI akan merakit helikopter tersebut di Bandung di bawah izin produksi Kementerian Pertahanan RI.
Pada bulan Agustus, anak perusahaan Lockheed Martin, PTDI dan Sikorsky menandatangani perjanjian industri dengan kementerian untuk membeli Black Hawk. PTDI tidak mengungkapkan jumlah helikopter yang dikontrak dengan Sikorsky pada Agustus, melainkan kementerian terungkap Kesepakatan selama pertunjukan udara Meliputi 24 helikopter.
Perjanjian antara PTDI dan Honeywell juga mencakup layanan pemeliharaan, perbaikan dan overhaul sistem avionik dan mekanis Honeywell, serta pembuatan rakitan harness.
Meskipun helikopter masih belum selesai, Honeywell bekerja sama dengan PTDI untuk menyediakan teknologi guna mengangkat dan menstabilkan pesawat, kata Satish Ramaiah, wakil presiden bisnis pertahanan dan kedirgantaraan Honeywell di kawasan Asia-Pasifik.
PTDI ingin mengurangi periode pemeliharaan helikopter dan memastikan helikopter tersebut memenuhi persyaratan angkatan bersenjata, kata Ramaiah kepada Defense News. βIni adalah sesuatu yang telah kami tandatangani dan terus bekerja sama dengan PTDI untuk memperluas teknologi lain yang ramah lingkungan.β
Kedua perusahaan sebelumnya telah melakukan kerja sama pada pesawat angkut bermesin ganda CN-235 milik TNI AU dan pesawat kargo medium CN-212 yang diproduksi berdasarkan lisensi dari PTDI.
Leilani Chavez, koresponden Asia untuk Defense News. Keahlian pelaporannya adalah politik Asia Timur, proyek pembangunan, isu lingkungan dan keamanan.
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”