KabarTotabuan.com

Memperbarui berita utama dari sumber Indonesia dan global

Indonesia berencana menetapkan tolok ukur pengembangan panas bumi Tanzania
Top News

Indonesia berencana menetapkan tolok ukur pengembangan panas bumi Tanzania

Gunung Salak, Indonesia (Sumber: flickr/ Adhard, Creative Commons)

Perusahaan utilitas milik negara PT PLN dan Tanesco mengizinkan tenaga ahli Indonesia untuk memfasilitasi pengembangan panas bumi di Tanzania.

Perusahaan listrik milik negara di Indonesia PT PLN (Persero) Menjalin kembali Nota Kesepahaman dengan Tanzania pasokan listrik Co Ltd (Danesco) dengan tujuan mendukung pengembangan panas bumi di Tanzania. Bagian dari perjanjian tersebut adalah menunjuk pembangkit listrik tenaga panas bumi Gunung Salak di Jawa Barat sebagai acuan bagi rencana Danesco dalam pengembangan energi panas bumi.

Tanesco adalah perusahaan utilitas publik milik negara Tanzania yang bertanggung jawab atas pembangkitan, transmisi dan penjualan listrik di negara tersebut. Pengembangan panas bumi di Tanzania sejauh ini difasilitasi oleh Tanzania Geothermal Development Company (TGDC), anak perusahaan Tanesco.

Menurut Direktur PT PLN Edwin Nugraha, Tanesco akan mempelajari proses transformasi bisnis PLN untuk menciptakan sistem ketenagalistrikan yang lebih andal dan berkelanjutan di Tanzania. Fasilitas Gunung Salak dipilih sebagai landmark karena tidak hanya menyediakan listrik yang dapat diandalkan untuk Jawa Barat, namun juga mengoperasikan unit perdagangan karbon menggunakan Voluntary Carbon Units (VCUs).

Lebih lanjut, Nota Kesepahaman antara PLN dan Tanaesco mencakup empat jenis kerja sama:

  • Digitalisasi layanan termasuk manufaktur dan distribusi
  • Pengembangan aplikasi bisnis inti termasuk pemeliharaan, perbaikan dan pengoperasian
  • Pengembangan aplikasi bisnis non-inti seperti solusi kualitas daya
  • Pelatihan peningkatan kapasitas melalui magang karyawan Tanesco di departemen transformasi digital dan sentral bisnis ketenagalistrikan PLN.

Boniface Kisima Nyamo-Hunga, Managing Director Danesco, menyampaikan apresiasi terhadap sistem operasional yang diterapkan PLN pada kunjungan tersebut. Pembangkit listrik virtual ini sangat penting karena dapat digunakan sebagai media pelatihan digital. “Saya sangat senang berada di sini. Ke depan, kami akan membuat sistem serupa di Tanzania. Kami juga ingin bertukar keahlian dalam mengembangkan sistem ini.

PLN saat ini terlibat dalam pengembangan beberapa lokasi panas bumi di Indonesia. Perusahaan milik negara tersebut baru-baru ini mengeluarkan tender untuk jasa well logging di lokasi Ulambu dan Modelogo, dan mengumumkan pemilihan Star Energy untuk bersama-sama mengembangkan prospek panas bumi Kepahiang.

READ  Pangsa pasar fintech P2P lending Indonesia naik 28 persen dalam enam bulan, kata YouGov

Sumber: Republika.id Dan Katadata.co.id

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

"Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert."