Indonesia bertujuan untuk mencapai kesepakatan perdagangan senilai IDR 56,7 triliun (US$3,5 miliar) antara berbagai industri di Indonesia dan negara-negara Afrika melalui Forum Indonesia-Afrika kedua yang dijadwalkan pada bulan September.
Jakarta (VNA) – Indonesia bertujuan untuk mencapai kesepakatan perdagangan senilai IDR 56,7 triliun (US$3,5 miliar) antara berbagai industri di Indonesia dan negara-negara Afrika melalui Forum Indonesia-Afrika Kedua yang dijadwalkan pada bulan September.
Berbicara pada konferensi pers di forum tersebut pada tanggal 8 Agustus, Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia Pahala Mansuri mengatakan negaranya berharap dapat melaksanakan proyek bersama senilai US$3,5 miliar antara Indonesia dan mitra Afrika di berbagai bidang seperti pupuk dan energi.
Selain nilai tersebut, Indonesia juga bertujuan untuk mencapai kesepakatan antar pemerintah (G2G) antara Indonesia dan Afrika, termasuk ratifikasi perjanjian perdagangan bebas (FTA) dengan beberapa negara yang saat ini berada pada tahap akhir, kata pejabat tersebut.
Ia mengatakan, Indonesia juga berencana meluncurkan rencana induk kerja sama pembangunan antara Indonesia dan Afrika pada Forum Ekonomi Afrika Kedua, seraya menambahkan bahwa perekonomian Indonesia dan Afrika, dengan jumlah penduduk gabungan sebesar 1,4 miliar jiwa dan produk domestik bruto sebesar 4,4 triliun AS. dolar, mempunyai potensi besar yang perlu dieksploitasi lebih lanjut.
Bahala mengatakan perwakilan tujuh negara Afrika, yakni Afrika Selatan, Aljazair, Kenya, Mesir, Mozambik, Nigeria, dan Tanzania, akan menyampaikan pidatonya pada Forum Ekonomi Afrika kedua.
Indonesia mengundang 222 delegasi dunia usaha yang mewakili sektor publik dan swasta dari beberapa negara Afrika untuk menghadiri forum tersebut.
Selain itu, Indonesia juga akan menyelenggarakan pameran produk industri lokal untuk mendorong ekspor ke Afrika, kata Pahala.
Ditambahkan untuk pertama kalinya pada tahun 2018, sesi kedua Forum Internasional untuk Kemitraan Multi-Pemangku Kepentingan akan diadakan pada tanggal 1 hingga 3 September di Bali dengan tema “Bandung Spirit of Africa Agenda 2063”, Transformasi Ekonomi, Energi dan Pertambangan , Ketahanan Pangan dan Kesehatan, dan kerja sama pembangunan. Sesi ini akan diselenggarakan bersamaan dengan Forum Kemitraan Multi-Pemangku Kepentingan Tingkat Tinggi. Presiden Joko Widodo diperkirakan akan menghadiri upacara pembukaan acara tersebut.