Indonesia ingin memperkuat hubungan ekonomi dengan Namibia, setelah mencatat pertumbuhan perdagangan bilateral yang signifikan.
Duta Besar Indonesia untuk Namibia, Wisnu Pratinyo, mengatakan Namibia merupakan perekonomian yang menjanjikan dan memiliki potensi kerjasama lebih lanjut.
“Namibia adalah mitra ekonomi yang penting dan menjanjikan bagi Indonesia di benua Afrika,” kata Bratinyo.
Menurut Pratinho, Namibia juga memberikan akses ke pasar tetangga seperti Botswana, Zimbabwe, Zambia, dan Angola.
Hal ini disampaikan dalam Forum Bisnis Namibia-Indonesia di Windhoek kemarin.
Terlepas dari tantangan yang ada, perdagangan antara kedua negara telah mengalami pertumbuhan yang signifikan, dengan total volume perdagangan mencapai lebih dari 192 juta dolar Namibia pada tahun 2023.
Beliau mengatakan bahwa hal ini menegaskan perkembangan hubungan ekonomi yang telah mengalami kemajuan yang stabil selama lima tahun terakhir.
“Kerja sama ekonomi kedua negara masih menjadi fokus diskusi kalangan dunia usaha Indonesia,” kata Pratinyo.
Ia mengatakan inisiatif forum bisnis ini sejalan dengan diplomasi ekonomi Indonesia yang lebih luas terhadap Afrika, yang bertujuan untuk mengubah ikatan politik dan sejarah yang telah lama terjalin menjadi kemitraan ekonomi yang kuat.
Direktur Eksekutif Kementerian Industrialisasi dan Perdagangan, Sikongo Haihambo, mengatakan meskipun prioritas pertama dalam hal kerja sama diberikan kepada negara-negara Afrika, Namibia tidak akan menutup pintunya terhadap bentuk kerja sama lain hanya karena Afrika bergerak lebih lambat. .
“Kita bisa belajar dari semua orang, jadi kerja sama selalu diterima. Ruang lingkup kerja sama dengan dunia hampir tidak terbatas,” kata Sikongo.
Dia mengatakan bahwa mengingat Namibia mengimpor hampir semua barang konsumsinya, ini bukan saat yang tepat untuk memilih.
“Bagi negara yang mengimpor hampir semua barang konsumsi kita, memungut dan memilih adalah tindakan yang gegabah,” kata Sikongo.
Ia menambahkan, terdapat hubungan langsung yang dapat dibangun dengan Indonesia bagi perusahaan, dengan mempertimbangkan bidang investasi prioritas.
Indonesia telah menyampaikan undangan untuk acara-acara penting mendatang, termasuk Forum Indonesia-Afrika ke-2 pada tanggal 3-4 September di Bali.
Forum ini bertujuan untuk mengubah hubungan politik yang erat antara Indonesia dan Afrika menjadi kerja sama ekonomi yang nyata dan meningkatkan kerja sama teknis antar negara berkembang.
Selain itu, Indonesia Trade Fair ke-39 rencananya akan digelar pada tanggal 9 hingga 12 Oktober di Indonesia Convention Fair di Tangsel.
“Kantor kami siap membantu menyelenggarakan business match bagi mereka yang ingin bertemu dengan rekan-rekannya di Indonesia,” kata Pratinyo.
Tetap terinformasi dengan The Namibian – sumber jurnalisme tepercaya Anda. Dapatkan laporan dan opini mendalam secara adil $85 per bulan. Berinvestasi dalam jurnalisme, berinvestasi dalam demokrasi –
berlangganan sekarang!