Padung, Bali (Antara) – Sistem pendidikan khusus diperlukan bagi mereka yang tidak bisa menyelesaikan sekolah secara normal di Indonesia, kata Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Pendidikan Suharti dalam Lifelong Learning Conference (ILLC) di sini, Selasa.
Menurut data kementerian, mereka yang tidak menyelesaikan pendidikan hingga SMP biasanya bekerja di sektor informal.
Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, semakin besar kemungkinan ia dipekerjakan dalam pekerjaan formal dan memperoleh gaji yang lebih tinggi.
Sejak tahun 2020, proporsi penduduk yang mencari pendidikan nonformal meningkat. Ini bisa terjadi di semua negara dengan pasar tenaga kerja berketerampilan rendah, tambahnya.
Negara harus memberikan dukungan kepada populasi ini untuk mempertahankan atau meningkatkan produktivitas mereka, tegasnya.
Ia juga mengatakan bahwa pendapatan masyarakat dapat ditingkatkan melalui bantuan.
Selama ini pemerintah telah menyediakan program pemerataan pendidikan nonformal, antara lain Paket A (Sederajat SD), Paket B (Sederajat SMP) dan Paket C (Sederajat SMA).
Selain skema tersebut, pemerintah telah memulai lembaga pelatihan keterampilan atau kursus pelatihan untuk semua kelompok yang terus meningkat dari waktu ke waktu.
Pemerintah telah memberikan hibah kepada 20 juta siswa dari SD hingga SMA dan satu juta mahasiswa, namun masih banyak yang tidak dapat menyelesaikan pendidikannya karena berbagai alasan, ujarnya.
Oleh karena itu, ke depan, pemerintah akan berupaya agar sistem pendidikan yang ada sesuai dengan tuntutan industri.
Ini akan mencoba untuk meningkatkan sistem pendukung lulusan di lembaga pendidikan, meningkatkan penjaminan mutu dan memperkenalkan perspektif yang berbeda termasuk pemangku kepentingan yang berbeda untuk mendapatkan gambaran yang komprehensif tentang lulusan pendidikan nonformal.
Berita terkait: Sistem pendidikan terpadu untuk menekan angka putus sekolah di Papua: Resmi
Berita terkait: Jawa Tengah buka sekolah virtual gratis untuk menekan angka putus sekolah
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”