KabarTotabuan.com

Memperbarui berita utama dari sumber Indonesia dan global

Indonesia Gema Pemberdayaan UMKM, Atasi Perubahan Iklim di Asia Pasifik – Inforial
Economy

Indonesia Gema Pemberdayaan UMKM, Atasi Perubahan Iklim di Asia Pasifik – Inforial

Akun Adv (The Jakarta Post)

Jakarta
Senin 15 November 2021

2021-11-15
10:37
0
4ff8360f99af169e3ed81fce07015de4
4
Informasi

Gratis

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny J. Plait mengatakan Presiden Joko Widodo meminta semua negara di kawasan untuk memperkuat kerja sama untuk memajukan pemberdayaan inklusif usaha kecil dan menengah (UMKM) dan secara berkelanjutan menangani dampak perubahan iklim bagi kolektif keuntungan. Pernyataan itu disampaikan dalam pertemuan Business Advisory Council (ABAC) Asia Pacific Economic Cooperation Summit 2021, yang berlangsung sekitar Kamis (11/11/2021).

Dalam Forum Diskusi Inklusi dan Keberlanjutan, Presiden mendorong negara-negara Asia Pasifik untuk meningkatkan kerja sama dalam dua isu penting. Pertama terkait pemulihan ekonomi melalui pemberdayaan UMKM secara komprehensif. Kedua, menangani dampak perubahan iklim secara berkelanjutan,” kata Johnny.

Ia kemudian menambahkan bahwa kedua tujuan tersebut harus menjadi tujuan bersama negara-negara Asia Pasifik. Ditambahkannya, Indonesia memiliki saksi bahwa munculnya usaha mikro, kecil dan menengah telah berkontribusi dalam mendorong pemulihan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat. Sementara itu, diperlukan lebih banyak kerja sama dalam menghadapi perubahan iklim sehingga hal ini dapat dilakukan seiring dengan program pemulihan sosial ekonomi.

Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Secara Menyeluruh

Mempromosikan pemberdayaan UMKM sangat penting untuk mempercepat pemulihan ekonomi yang inklusif. Peranan kegiatan UMKM tidak hanya dijadikan sebagai jaring pengaman bagi masyarakat berpenghasilan rendah, tetapi juga telah menyerap tenaga kerja yang cukup besar. Pada 2019, UMKM berkontribusi 52 persen terhadap PDB Asia Pasifik dan mampu menyerap 50 persen tenaga kerja. Di Indonesia, usaha mikro, kecil dan menengah juga terbukti berperan penting dalam menciptakan kesempatan kerja yang inklusif bagi masyarakat. Hal ini terlihat dari 64 persen pelaku UMKM adalah perempuan. Artinya pemberdayaan UMKM sangat komprehensif sehingga dianggap sebagai bagian dari gerakan pemberdayaan perempuan lokal.

READ  Penjualan Apple dan perkiraan laba tertinggi karena berkurangnya kekurangan chip

“Kita semua tahu bahwa usaha mikro, kecil dan menengah Indonesia juga telah menjadi tulang punggung perekonomian negara. Oleh karena itu, pemerintah telah memberikan dukungan maksimal, dalam bentuk berbagai program dan kebijakan, bantuan permodalan dan pendampingan untuk memanfaatkan UMKM dan pulih dari pandemi.”

Presiden Joko Widodo menegaskan, mendorong inklusi keuangan menjadi prioritas negara. Dengan demikian, Indonesia mengarahkan pinjaman lunak dan bantuan keuangan lebih dari $ 4 miliar hingga $ 17,8 juta pada UMKM dan bisnis individu yang terkena dampak pandemi pada tahun 2021. Pemerintah masih berjuang untuk mendukung transformasi digital UMKM selama pandemi. Kini, 8,4 juta UMKM di Indonesia terdaftar memasuki ekosistem digital, termasuk 54 persen di antaranya dimiliki oleh perempuan.

Digitalisasi UMKM di kawasan Asia-Pasifik bisa segera menjadi kenyataan kolektif, namun perlu mengembangkan infrastruktur digital, memperluas konektivitas digital yang inklusif, dan meningkatkan literasi digital para pelaku UMKM.

Mengenai penanganan perubahan iklim dengan keberlanjutan, Johnny melanjutkan, “Presiden menekankan bahwa penanganan dampak perubahan iklim harus dilakukan secara seimbang dengan pembangunan sosial dan ekonomi, untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.”

Melestarikan kekayaan hutan dan laut, dan beralih ke energi baru dan terbarukan harus bermanfaat bagi masyarakat kelas bawah. Transisi ke ekonomi rendah karbon harus dilakukan secara adil dan kolaboratif. Dukungan dana hijau dan transfer teknologi diperlukan untuk mendukung aksi mitigasi perubahan iklim di negara berkembang. Indonesia telah menjadikan investasi industri hijau dan berkelanjutan sebagai salah satu prioritas utamanya.

Prioritas proyek Indonesia antara lain pengembangan zona industri hijau, pengembangan rantai pasokan baterai untuk industri kendaraan elektronik (EV), dan perdagangan karbon yang memiliki potensi besar. Oleh karena itu, dan untuk itu, kata Johnny, presiden mengajak investor dan pengusaha lain dari kawasan APEC untuk memperkuat kerja sama dan memanfaatkan potensi besar Indonesia.

READ  Dow Jones Futures: Reli Pasar Belum Berakhir; Produksi Tesla Shanghai berhenti

“Indonesia memiliki potensi yang sangat besar, baik dari segi sumber daya alam maupun tenaga kerja.”

“Melalui pemanfaatan yang strategis dan bijaksana, diharapkan dapat memberikan kontribusi yang optimal bagi masyarakat Indonesia maupun global, dengan mengedepankan faktor ramah lingkungan dan berkelanjutan,” ujar Johnny.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

"Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert."