Mobil Tesla diparkir di lokasi pembangunan Tesla Gigafactory baru untuk mobil listrik pada 20 Maret 2022 di Gruenheid, Jerman. REUTERS/Hannibal Hanschke/

JAKARTA, 8 Agustus (Reuters) – Produsen mobil AS Tesla ( TSLA.O ) telah menandatangani kontrak senilai sekitar $5 miliar untuk membeli bahan baterainya dari perusahaan pengolahan nikel di Indonesia, kata seorang menteri senior kabinet kepada CNBC Indonesia.

Perekonomian terbesar di Asia Tenggara ini mencoba membuat Tesla mendirikan fasilitas manufaktur di negara yang memiliki cadangan nikel besar. Presiden Joko Widodo bertemu dengan pendiri Tesla Elon Musk awal tahun ini untuk meningkatkan investasi. Baca selengkapnya

“Kami masih dalam tahap negosiasi dengan Tesla, tetapi mereka sudah mulai membeli dua produk terbaik dari Indonesia,” kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Bandjaitan dalam wawancara yang disiarkan Senin.

Dia mengatakan Tesla telah menandatangani kontrak lima tahun dengan perusahaan pengolahan nikel yang beroperasi di Morowali, pulau Sulawesi. Bahan nikel digunakan dalam baterai lithium Tesla.

Tesla tidak segera menanggapi email Reuters yang meminta komentar.

Indonesia tertarik untuk membangun industri kendaraan listrik dan baterai dalam negeri dan telah menghentikan ekspor bijih nikel untuk memastikan pasokan ke investor. Langkah tersebut berhasil menarik investasi dari perusahaan baja China dan perusahaan Korea Selatan seperti LG dan Hyundai.

Namun, sebagian besar investasi nikel sejauh ini telah masuk ke produksi logam mentah seperti nikel pig iron dan feronikel.

Pemerintah berencana mengenakan bea ekspor pada logam-logam ini untuk meningkatkan pendapatan sambil mendorong produksi barang-barang bernilai tinggi dalam negeri, kata seorang pejabat senior kepada Reuters pekan lalu.

Pelaporan oleh Francisca Nango; Diedit oleh Kanupriya Kapoor

Standar kami: Prinsip Kepercayaan Thomson Reuters.