Pihak berwenang Indonesia pada hari Jumat memanggil perusahaan asuransi negara BPJS Kesehatan, yang menyediakan jaminan kesehatan universal, sebagai bagian dari penyelidikan atas dugaan pelanggaran data pribadi yang berkaitan dengan jutaan orang, kata Kementerian Komunikasi. Berita minggu ini bahwa sekumpulan data jaminan sosial telah diposting di forum peretasan telah menimbulkan kekhawatiran di negara berpenduduk 270 juta orang itu, dengan beberapa ahli mengatakan pelanggaran tersebut menunjukkan infrastruktur keamanan siber Indonesia yang lemah.
Kementerian mengatakan bahwa data telah terjual dan sampel datanya mencakup 100.000 orang, meskipun penjual mengklaim dapat mengakses data sekitar satu juta orang. Seorang juru bicara Didi Birmadi mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa data tersebut termasuk informasi tentang keluarga dan status pembayaran “sesuai dengan data BGS Keshatan.”
“Kementerian Perhubungan sudah memanggil pengelola BPJS Kesehatan sebagai pengelola data pribadi yang diduga bocor,” imbuhnya. Didi mengatakan beberapa situs host telah menghapus tautan unduhan data.
Seorang juru bicara BPJS Kesehatan mengatakan bahwa teknisi sedang bekerja untuk mengungkap penyebab pelanggaran tersebut. Pakar Keamanan Siber dan Sekretaris Forum Keamanan Siber di Indonesia, Satrio Wibowo, mengatakan kebocoran tersebut telah menimbulkan banyak kekhawatiran publik.
“Ini adalah data pribadi yang dapat memiliki implikasi sensitif bagi keamanan dan kenyamanan pemiliknya,” katanya, seraya menambahkan bahwa data tersebut dapat digunakan untuk aplikasi pinjaman palsu melalui Internet. “Dengan pelanggaran yang sebagian besar belum ditemukan ini, keseriusan perlindungan data sekarang dipertanyakan.”
(Kisah ini tidak diedit oleh staf Devdiscourse dan secara otomatis dihasilkan dari umpan bersama.)
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”