Daftar sekarang untuk akses gratis tanpa batas ke Reuters.com
Jakarta, 19 Mei (Reuters) – Parlemen Indonesia pada Kamis menyetujui permintaan pemerintah untuk menaikkan subsidi energi sekitar USD23,8 miliar di tengah meningkatnya inflasi global.
Subsidi energi tambahan sebesar 74,9 triliun rupee ($ 5,09 miliar) telah disetujui, dan kompensasi tambahan sebesar 275 triliun rupee diberikan kepada perusahaan energi negara Fertamina dan PLN.
Menurut Menteri Keuangan Shri Mulyani Indira, pemerintah sedang mempertimbangkan untuk menaikkan tarif listrik untuk beberapa konsumen rumah berkapasitas tinggi.
Daftar sekarang untuk akses gratis tanpa batas ke Reuters.com
Perubahan ini menunjukkan harga minyak mentah Indonesia tahun ini rata-rata US$100 per barel, dibandingkan perkiraan semula US$63 per barel.
“Ada kemungkinan … bahwa pertumbuhan global tidak akan sekuat sekarang. Jika pertumbuhan global melemah dengan China dan Amerika Serikat menderita suku bunga yang lebih tinggi, permintaan barang akan turun dan harga tidak akan tertekan.”
Dia mengatakan pemerintah telah melihat penurunan tajam dalam pendapatan karena harga komoditas yang lebih tinggi dan revisi anggaran akan membawa perkiraan defisit fiskal menjadi 4,5% dari PDB, naik dari perkiraan sebelumnya sebesar 4%. Baca selengkapnya
Ekonom Maybank Indonesia Myrtle Gonardo menyebut perubahan anggaran sebagai “berita yang sangat baik” untuk mendukung daya beli. Dia memprediksi pada tahun 2022 inflasi akan menjadi 3,99% dan pertumbuhan ekonomi akan tetap 5%.
“Kami percaya bahwa Bank Indonesia akan sangat moderat dalam menaikkan suku bunga, yang akan menjadi kunci respon terhadap tren global kenaikan suku bunga,” katanya.
Bank sentral mengatakan jalur pengetatan moneternya akan mempertimbangkan subsidi pemerintah dan kebijakan harga energi.
Detail Anggaran 2022 Baru:
($ 1 = 14,715,0000)
Daftar sekarang untuk akses gratis tanpa batas ke Reuters.com
Laporan Stefano Suleiman dan Gayatri Suroyo Editing oleh Ed Davis dan Kanupriya Kapoor
Standar kami: Prinsip Kepercayaan Thomson Reuters.
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”