JAKARTA (ANTARA) – Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) menjajaki kerja sama dengan inkubator Belanda, World Startup, untuk mendukung pengembangan ekosistem startup di bidang akuakultur, pertanian, dan manufaktur.
“Kami ingin belajar dari Belanda untuk memajukan UKM yang inovatif melalui peran inkubator bisnis dan teknologi,” kata Menteri Koperasi dan UKM Teten Masdoki dalam keterangan resmi dari kantornya, Rabu.
Masduki yang mengunjungi startup global tersebut di Den Haag, Belanda, mengatakan kekayaan sumber daya alam yang dimiliki Indonesia dapat menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru untuk membantunya menjadi negara maju.
“Berkat sumber daya alam yang melimpah, pemerintah Indonesia terus mendorong program hilirisasi, beliau menegaskan sumber daya alam tidak lagi dijual mentah.
Menurut Menkeu, pemerintah Indonesia telah menerapkan pembatasan ekspor produk sumber daya alam Indonesia melalui hilirisasi. Eksplorasi digitalisasi harus dilakukan dari hulu hingga hilir guna membuka peluang bisnis baru di program hilir.
Salah satu contohnya adalah pemanfaatan Internet of Things (IoT) dalam pengembangan barang-barang lokal yang unggul, kata Menkeu.
“Ekonomi digital bagi UMKM tidak hanya sekedar e-commerce atau pembuatan pelatihan literasi digital. Harus dimulai dari financial technology hingga platform pembelian barang dan jasa. Pemerintah harus mendorong digitalisasi UMKM,” tegasnya.
Masdoki mencatat, pihaknya melakukan program inkubasi bisnis melalui kemitraan dengan 20 lembaga inkubasi bisnis yang tersebar di seluruh Indonesia.
Masduki mencatat, pada tahun 2024, Kementerian juga akan menjajaki kerja sama dengan World Startup untuk meningkatkan program inkubator bisnis.
Dalam kesempatan yang sama, CEO World Startup, Gerrit Jan van’t Veen, mencatat bahwa perusahaannya telah berhasil membangun ekosistem kewirausahaan berkelanjutan selama hampir 10 tahun.
“Kami membangun lingkungan yang menginspirasi bagi calon wirausahawan dan mitra mereka untuk tumbuh sebagai wirausaha dan mempercepat transformasi global menuju masyarakat yang berkelanjutan dan adil melalui program kewirausahaan,” ujarnya.
Finn menyatakan kesediaannya untuk bekerja sama dan bertukar pikiran untuk membantu mengembangkan kewirausahaan di Indonesia.
“Kita bisa bertukar pikiran dengan pemerintah Indonesia, khususnya Kementerian Koperasi dan UKM, terkait pengembangan kewirausahaan yang kita jalin selama ini,” ujarnya.
Berita terkait: Pemerintah sedang membangun ekosistem untuk mendukung perkembangan startup: Menteri
Berita Terkait: Indonesia Impact Fund Memberikan Pendanaan kepada Startup Bioteknologi Greenhope
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”