JAKARTA (ANTARA) – Pemerintah memanfaatkan sistem Indonesia National Single Window (INSW) untuk mempercepat digitalisasi perdagangan internasional, kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Erlanga Hartardo.
Hartardo menuturkan, melalui pemanfaatan sistem INSW, pemerintah diharapkan berhasil meningkatkan efisiensi pelayanan ekspor, impor, dan logistik sehingga berdampak pada penguatan daya saing nasional.
“Pemerintah terus mengintensifkan koordinasi antar kementerian dan lembaga dalam upaya mengefektifkan kebijakan dan menyelaraskan proses bisnis terkait penerapan INSW,” ujarnya di Jakarta, Senin (27/11).
Hal itu disampaikan Menteri saat memimpin rapat koordinasi Steering Committee INSW.
Menurut Hartardo, sistem INSW memfasilitasi berbagai macam operasional, termasuk proses bisnis sebelum kedatangan dan pasca kedatangan, proses pengurusan kargo, dan keberangkatan kargo dari daerah pabean.
Memperkuat kolaborasi sangat penting karena kegiatan melibatkan berbagai pemangku kepentingan dari sektor publik dan swasta.
Terkait persoalan pengelolaan data dan informasi pada sistem INSW, Hartardo mendorong kementerian dan lembaga terkait segera menandatangani nota kesepahaman dengan Kementerian Keuangan untuk pertukaran data elektronik.
Pertukaran data sangat penting agar seluruh kementerian dan lembaga memiliki data yang sesuai dengan kebutuhan analisisnya, jelasnya.
Untuk menjamin kelancaran fungsi sistem INSW, Hartardo menegaskan, setiap kementerian dan lembaga harus menunjuk contact person dan membentuk unit yang didedikasikan untuk layanan terkait INSW.
“Contact person diharapkan berperan dalam diskusi mengenai isu-isu terkait permasalahan sistem, regulasi baru, harmonisasi proses bisnis dan kemungkinan integrasi lebih lanjut,” ujarnya.
Dalam rakor tersebut, Hartardo juga menyoroti isu-isu strategis lainnya antara lain Service Level Agreement (SLA) dan Business Continuity Plan (BCP).
Menteri menilai penerapan SLA merupakan salah satu elemen terpenting dalam pelayanan publik.
“Kami akan terus mendukung percepatan konsolidasi SLA,” ujarnya.
Menteri Keuangan Shri Mulyani Indravathy dan Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Ari Chediadi juga turut hadir dalam pertemuan tersebut.
Berita Terkait: Tanzania, Zanzibar Pelajari Sistem Satu Jendela di Indonesia
Berita terkait: Menteri mengupayakan integrasi INSW untuk meningkatkan sektor logistik Indonesia
Berita terkait: Integrasi data kunci mewujudkan perbaikan perekonomian: Menteri
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”