JAKARTA: Indonesia telah memulai uji coba kereta berkecepatan tinggi pertamanya, yang akan menghubungkan ibu kota, Jakarta, ke negara tetangga Bandung, setelah bertahun-tahun penundaan dan pembengkakan biaya yang mengganggu proyek tersebut.
Penyelesaian rel kereta api akan mengukuhkan warisan Presiden Joko Widodo sebagai pemimpin yang mendorong maju proyek infrastruktur besar yang merana selama beberapa dekade.
Selanjutnya, ia bertujuan untuk menguangkan modal baru senilai US$34 miliar (RM158bil) yang disebut Nusantara di pulau Kalimantan sebelum akhir masa jabatan kedua dan terakhirnya pada tahun 2024.
Kereta api ekspres Jakarta-Bandung adalah bagian dari Belt and Road Initiative China.
Awalnya ditagih kurang dari US$6 miliar (RM27,9 miliar) hanya untuk pembangun yang memperoleh setidaknya US$1,18 miliar (RM5,5 miliar) karena biaya rekayasa, konstruksi, dan pembelian tanah yang membengkak.
Proyek ini dibangun dan dioperasikan oleh Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), perusahaan patungan antara China Railway International Co Ltd dan konsorsium perusahaan negara Indonesia.
Sebagian besar didanai oleh China Development Bank dan APBN Indonesia.
Kereta api ini awalnya dijadwalkan selesai pada tahun 2019, tetapi mengalami beberapa kali penundaan karena kelebihan biaya dan kecelakaan. Sekarang diatur untuk peluncuran awal pada bulan Agustus.
Perjalanan di atas rel sepanjang 142 km akan memakan waktu 36 menit dengan kereta beroperasi dengan kecepatan maksimal 350 km per jam.
Itu dapat membawa hingga 601 penumpang dan berhenti di empat perhentian, menurut situs web KCIC.
Bandung adalah tujuan akhir pekan yang populer di kalangan wisatawan yang mencari diskon belanja dan udara sejuk. – Bloomberg
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”