Airbus telah menerima pesanan dari Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Indonesia untuk dua jet angkut militer A400M dalam konfigurasi Multirol Tanker and Transport (MRTT).

Dengan kesepakatan terbaru, jumlah operator A400M kini akan mencapai sepuluh negara.

Kontrak mulai berlaku tahun depan dan mencakup satu set lengkap dukungan pemeliharaan dan pelatihan.

Kementerian Pertahanan dan Airbus juga telah menandatangani letter of intent (LoI) untuk membeli empat jet A400M tambahan di masa depan.

Michael Scholhorn, CEO Airbus Defense and Space, mengatakan: “Pesanan baru ini akan semakin memperluas lini A400M di kawasan Asia-Pasifik.

“A400M memberi Indonesia kemampuan yang unggul, menyediakan pangkalan yang sempurna bagi angkatan udaranya untuk mengirimkan muatan yang lebih besar dan lebih berat ke daerah-daerah terpencil, dan meningkatkan program Lintas Udaranya berkat kemampuan pengisian bahan bakar udara yang andal.”

“A400M akan sangat meningkatkan kemampuan multi-role base dan taktis air-to-air TNI AU.

“Pesawat akan memainkan peran kunci dalam tugas-tugas penting lainnya, termasuk terjun payung dan transportasi barang berat.”

A400M dapat beroperasi di landasan pacu yang kasar dan sempit. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan angkut udara TNI AU dalam menghadapi setiap situasi krisis.

Ini dapat membawa peralatan berat dan ekstra besar melalui jarak strategis dan dapat mengirimkan beban ke lokasi strategis.

Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Prabho Subiando, mengatakan: “Kami juga melihat akuisisi lebih lanjut dari A400M di masa depan.

“Di luar kemampuan taktis dan aeronautikanya, A400M akan menjadi aset nasional dan landasan untuk operasi kemanusiaan dan bantuan bencana.”

Menurut Airbus, A400M telah menunjukkan kemampuan pengisian bahan bakar untuk jet tempur dan pesawat besar lainnya dengan dua bagian pengisian bahan bakar downline.

Itu juga dapat mengisi bahan bakar A400M lainnya.

Pada bulan September, Airbus menerima pesanan untuk dua jet angkut militer A400M dari Republik Kazakhstan.