JAKARTA (ANTARA) – Pemerintah Indonesia bekerjasama dengan Tripartit FAO-WHO-WOAH telah menyelesaikan proyek Antimicrobial Resistance Multi-Stakeholder Trust (MPTF) di Tanah Air.
Menurut pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada hari Rabu, Kementerian Pertanian dan Kementerian Kesehatan terlibat dalam kegiatan tripartit yang melibatkan WHO, Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) dan Organisasi Dunia. Untuk Kesehatan Hewan (WOAH).
Keberhasilan penyelesaian proyek MPTF AMR di Indonesia diumumkan oleh pihak-pihak terkait dalam lokakarya nasional pada hari Selasa.
Tripartit FAO-WHO-WOAH membantu Indonesia mengendalikan AMR pada tahun 2021 melalui One Health Approach.
“Kolaborasi yang dilakukan dalam program MPTF dari tahun 2021 hingga 2023 telah membantu pemerintah, khususnya dalam mendorong pelaksanaan Rencana Aksi Nasional Pengendalian AMR di Indonesia tahun 2020-2024,” kata pejabat Kementerian Pertanian Nuryani Zainuddin.
Program ini berfokus pada penguatan sistem Penggunaan Antimikroba (AMU) dan pengurangan AMR, mempromosikan penggunaan antibiotik secara hati-hati di bawah program Antimicrobial Stewardship (AMS) dan sangat penting untuk Pencegahan dan Pengendalian Infeksi – Air, Sanitasi, dan Kebersihan (IPC-WASH). Sektor dalam Rantai Pasokan Antimikroba untuk Kesehatan Manusia dan Hewan.
Pada tahun 2022, Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP) mengadakan kemitraan Quadripartite (FAO, WHO, WOAH dan UNEP) untuk melengkapi dukungan sektor lingkungan untuk pencegahan AMR di Indonesia.
“AMR adalah salah satu ancaman terbesar bagi kesehatan warga dunia dan pembangunan ekonomi,” kata Zainuddin.
“Proyek ini telah menyadarkan pemangku kepentingan untuk secara sinergis mengurangi dampak AMR terhadap manusia, hewan, dan lingkungan,” tambahnya.
Program MPTF AMR telah memberikan data yang dapat ditindaklanjuti dan memungkinkan pemerintah Indonesia untuk memperkuat implementasi di fase selanjutnya untuk memerangi AMR di negara ini tahun depan.
Direktur Mutu Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Yandy Herman mengatakan pendekatan multisektoral dan kolaborasi lintas proyek mengajarkan para pemangku kepentingan tentang pentingnya kolaborasi dalam memerangi AMR di Indonesia.
“Melalui kerjasama selama tiga tahun, Indonesia telah meningkatkan sistem ketahanan AMR dengan pendekatan kesehatan,” imbuhnya.
Program ini memberikan informasi dasar tentang IPC-WASH dan AMS di pusat kesehatan masyarakat (buskesmas), rumah sakit dan sektor pertanian, serta pengetahuan tentang AMR kepada petugas kesehatan dan peternak unggas.
Berita terkait: Indonesia, FAO perkuat standar pangan untuk turunkan AMR
Berita Terkait: Pencegahan AMR, Kunci Pengendalian Keamanan Pangan: Kementerian
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”