Oleh Gayatri Suroyo dan Stefano Suleiman
JAKARTA (Reuters) – Investasi asing langsung (FDI) Indonesia terhadap rupee naik 31,8% tahun-ke-tahun pada kuartal pertama, kata menteri investasi negara itu, Rabu.
FDI naik menjadi 147,2 triliun rupee ($ 10,22 miliar) pada kuartal Januari-Maret, menurut Pahlil Lahadalia, yang mencantumkan Singapura, Hong Kong dan China sebagai sumber terbesar.
Total investasi, termasuk sumber dalam negeri, meningkat 28,5% dari Januari-Maret 2021 menjadi Rs 282,4 triliun.
Data kementerian tidak termasuk investasi di sektor perbankan dan minyak dan gas.
Pahlil memperkirakan dunia usaha secara umum akan lebih agresif dalam belanja modal akhir tahun ini, dan investasi ke depan akan semakin meningkat.
“Saya sangat yakin kuartal kedua akan jauh lebih baik. Kami memiliki database yang menunjukkan peningkatan,” katanya dalam konferensi pers virtual.
Dia mengatakan perubahan regulasi, termasuk undang-undang yang mengatur praktik investasi yang diberlakukan pada 2020, telah diterima dengan baik oleh investor.
Ekonomi terbesar di Asia Tenggara berusaha menarik investor ke industri tingkat rendah untuk mendapatkan nilai lebih dari sumber daya alamnya yang besar.
Indonesia bertujuan untuk menghentikan ekspor bijih nikel mulai tahun 2020, mendorong investor untuk membuat baja di dalam negeri dan mempromosikan industri kendaraan listrik terintegrasi.
Bahlil mengatakan dia tidak memiliki informasi tentang pertemuan antara pejabat tinggi Indonesia dan Tesla di Texas setelah menteri senior Luhut Pandjaitan memposting foto di media sosial minggu ini dari pertemuan dengan kepala eksekutif produsen mobil AS Elon Musk.
Pejabat Indonesia mengatakan Tesla telah menjajaki investasi potensial di industri baterai EV di negara ini selama beberapa tahun terakhir. Tesla tidak segera tersedia untuk dimintai komentar.
Pahl juga menguraikan rencana untuk melarang ekspor bauksit dan timah mentah Indonesia sebagai potensi pendorong investasi.
($ 1 = 14.408.000,00 rupee)
(Laporan oleh Gayatri Suroyo dan Stefano Suleiman; Editing Ed Davis)
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”