Israel memerintahkan lebih banyak evakuasi di Gaza selatan setelah serangan mematikan baru-baru ini yang menewaskan puluhan orang
Langkah ini dilakukan setelah Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan, Josep Borrell, mengutuk serangan Israel terhadap sebuah sekolah di Gaza yang mengakibatkan puluhan orang tewas.
Militer Israel memerintahkan evakuasi lebih banyak penduduk di Gaza selatan setelah serangan udara mematikan di sebuah sekolah yang berubah menjadi tempat penampungan di utara menewaskan sedikitnya 80 warga Palestina, menurut otoritas kesehatan setempat. Israel mengklaim bahwa mereka menargetkan pos komando militan dan membunuh 19 pejuang.
Israel telah berulang kali memerintahkan evakuasi sejumlah besar penduduk setelah pasukannya kembali ke daerah yang hancur parah dimana mereka berperang melawan militan Palestina. Perang yang berlangsung selama sepuluh bulan telah menyebabkan sebagian besar dari 2,3 juta penduduk Gaza mengungsi, seringkali beberapa kali.
Ratusan ribu warga Palestina memadati tenda-tenda yang menyedihkan dan tidak memiliki layanan publik atau mengungsi di sekolah-sekolah seperti yang dibom pada hari Sabtu. Warga Palestina mengatakan tidak ada tempat di Jalur Gaza yang terkepung yang terasa aman.
Perintah evakuasi terbaru berlaku di daerah-daerah di Khan Yunis, termasuk bagian dari zona kemanusiaan yang dinyatakan oleh Israel, di mana menurut militer Israel terdapat penembakan roket. Israel menuduh Hamas dan militan lainnya bersembunyi di antara warga sipil dan melancarkan serangan dari daerah pemukiman.
Khan Yunis, kota terbesar kedua di Jalur Gaza, mengalami kehancuran luas akibat serangan udara dan darat awal tahun ini. Puluhan ribu warganya kembali mengungsi pekan lalu setelah perintah evakuasi sebelumnya dikeluarkan.
Ratusan keluarga meninggalkan rumah dan tempat penampungan mereka pada Minggu pagi, sambil membawa barang-barang mereka, untuk mencari tempat berlindung yang sulit dijangkau.
Sementara itu, kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell mengaku ngeri dengan gambar sekolah Israel yang dibom di Gaza.
Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan Josep Borrell mengatakan: “Tidak ada pembenaran atas pembantaian ini,” seraya menambahkan bahwa gencatan senjata adalah satu-satunya cara untuk mencegah pembunuhan warga sipil.
Borrell mengatakan Uni Eropa mendukung penuh seruan para pemimpin Amerika Serikat, Mesir dan Qatar untuk mengakhiri perundingan gencatan senjata dan membebaskan para sandera.
Dia juga mencatat bahwa lebih dari 40.000 warga Palestina telah terbunuh sejak awal konflik dan mengkritik Menteri Israel Bezalel Smotrich karena menentang gencatan senjata.
Laporan menyatakan bahwa di antara korban tewas adalah perempuan, anak-anak dan orang tua. Laporan menyebutkan, penggerebekan terjadi saat masyarakat sedang melaksanakan salat subuh di sekolah yang dijadikan tempat penampungan.
Israel mengaku mengebom Sekolah Al-Tabin di pusat Kota Gaza, mengklaim adanya pusat komando Hamas di dalamnya.
Izzat al-Rishq, seorang pejabat senior Hamas, membantah adanya pria bersenjata di dalam gedung.
“Ninja budaya pop. Penggemar media sosial. Tipikal pemecah masalah. Praktisi kopi. Banyak yang jatuh hati. Penggemar perjalanan.”