KabarTotabuan.com

Memperbarui berita utama dari sumber Indonesia dan global

Jatuhnya nilai tukar rupiah dan naiknya harga minyak berdampak pada industri di Indonesia
Economy

Jatuhnya nilai tukar rupiah dan naiknya harga minyak berdampak pada industri di Indonesia


Produsen Indonesia menghadapi pedang bermata dua: melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan kenaikan harga Harga minyakHal ini membuat biaya input bagi perusahaan lokal menjadi lebih tinggi. Penurunan rupee dalam beberapa minggu terakhir terutama disebabkan oleh ketidakpastian terkait Amerika Serikat Kebijakan moneter Dan ketegangan geopolitik. Kemarin, rupee bertahan di kisaran Rp 16.200 hingga Rp 16.300 terhadap dolar sejak Selasa. Yang mengejutkan, mata uang tersebut anjlok hingga Rp 16.000 terhadap dolar pada periode libur Idul Fitri.

Di sisi lain, harga minyak mentah Brent, yang merupakan patokan global, naik ke level tertinggi enam bulan pada minggu lalu, turun 3% pada hari Rabu, dan menetap di $87,29 per barel. Sesuai ekspektasi, harga diperkirakan mencapai $90 per barel. Penurunan nilai rupiah, mata uang Indonesia, telah memperburuk kesulitan yang dihadapi industri tekstil lokal, kata Jimmy Cartiwa, presiden Asosiasi Pertekstilan Indonesia, pada hari Kamis.

Negara-negara yang sudah menghadapi tantangan dalam hal peluang ekspor telah berkurang, dan persaingan dari impor asing meningkat secara signifikan. Adhi S. Lukman, Ketua Gapmmi, mengatakan pada hari Kamis bahwa biaya energi dan logistik yang lebih tinggi akibat fluktuasi nilai tukar dan harga minyak telah menyebabkan biaya produksi lebih tinggi.

READ  Jokowi Terbayang El Nino Saat Musim Kemarau Memanas di Indonesia | Berita | bisnis lingkungan

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

"Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert."