Kamar Internasional Dubai mendukung ekspansi perusahaan lokal di Indonesia dengan menyelenggarakan 200 pertemuan bisnis bilateral di Jakarta
Kamar Dagang Internasional Dubai, salah satu dari tiga kamar yang beroperasi di bawah payung Kamar Dagang Dubai, berhasil menyelenggarakan 200 pertemuan bisnis bilateral antara perusahaan-perusahaan dari Dubai dan Indonesia selama leg pertama misi Kamar Dagang selama seminggu di Asia Tenggara, yang mencakup kunjungan ke Indonesia dan Vietnam.
Delegasi yang berpartisipasi dalam misi dagang tersebut mencakup perwakilan 17 perusahaan dari Dubai yang beroperasi di berbagai sektor, termasuk makanan dan minuman, konstruksi, perawatan kesehatan, teknologi informasi, solusi lingkungan, manajemen sumber daya manusia, serta parfum dan kosmetik. Misi dagang ini diselenggarakan sebagai bagian dari inisiatif “New Horizons” yang dipimpin oleh Dubai International Chamber, yang bertujuan untuk mendorong ekspansi internasional perusahaan-perusahaan yang berbasis di Dubai dan meraih peluang di pasar global yang menjanjikan.
Menurut data Bea Cukai Dubai, nilai perdagangan bilateral nonmigas antara Dubai dan Indonesia mencapai 12,9 miliar dirham pada tahun 2023, mewakili pertumbuhan sebesar 7,7% year-on-year. Perdagangan non-minyak Dubai dengan Indonesia telah tumbuh sebesar 53,6% selama dekade terakhir, meningkat dari 8,4 miliar dirham pada tahun 2014 menjadi 12,9 miliar dirham pada tahun lalu, yang mencerminkan kekuatan hubungan perdagangan bilateral antara kedua pasar tersebut. Jumlah perusahaan Indonesia yang terdaftar menjadi anggota KADIN Dubai mencapai 99 perusahaan pada akhir tahun 2023.
Pada hari pertama misi terdapat forum bisnis khusus yang diadakan di Jakarta bertajuk “Doing Business with Indonesia”, yang diselenggarakan dengan dukungan dari Kedutaan Besar UEA di Jakarta, Kementerian Investasi Indonesia, dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia ( KADIN). . Forum penuh wawasan ini dihadiri oleh 472 pejabat senior, pemimpin dunia usaha, dan perusahaan-perusahaan Indonesia yang tertarik untuk menjajaki peluang kemitraan dengan komunitas bisnis di Dubai, jumlah peserta yang mencapai rekor tersebut mencerminkan tingginya minat sektor swasta Indonesia untuk bermitra dengan perusahaan-perusahaan yang berbasis di Dubai. .
Yang Mulia Mohammed Ali Rashid Lootah, Presiden dan CEO Dubai Chambers, mengatakan dalam pidato pembukaannya di forum tersebut: “Kami berkomitmen untuk memperkuat hubungan perdagangan dan investasi antara komunitas bisnis di Dubai dan Indonesia dengan cara yang berkontribusi terhadap pencapaian tujuan kami. .” Tujuan bersama. Indonesia adalah rumah bagi salah satu perekonomian paling terdiversifikasi di Asia Tenggara. Misi bisnis ini berfungsi sebagai platform terintegrasi bagi perusahaan-perusahaan yang berbasis di Dubai yang ingin memanfaatkan peluang menarik yang tersedia di pasar Indonesia dan kawasan yang lebih luas.
Shaima Salem Al Habsi, Kuasa Usaha A.i. di Kedutaan Besar UEA di Jakarta, menekankan komitmen UEA untuk mengeksplorasi potensi pertumbuhan dan investasi di sektor-sektor utama, untuk mendorong pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan bagi masyarakat UEA dan Indonesia. Ia menekankan, Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) kedua negara sejalan dengan hubungan yang mengakar antara kedua negara dan komitmen bersama untuk meningkatkan perdagangan bilateral. Ia juga menekankan bahwa diskusi yang berlangsung dalam forum bisnis tersebut akan memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan kerja sama investasi bilateral kedua negara.
Selama partisipasinya dalam Forum Bisnis, Salem Al Shamsi, Wakil Presiden Pasar Global di Dubai Chamber, memberikan presentasi media mengenai lanskap ekonomi di Dubai dan merangkum banyak keunggulan kompetitif yang diberikan emirat kepada perusahaan-perusahaan Indonesia.
Acara ini juga mencakup diskusi panel yang menghadirkan pembicara ahli dari sektor ekonomi utama Indonesia. Sesi ini membahas kompleksitas berbisnis di Indonesia, dan para pembicara berbagi pengalaman mereka dalam lingkungan bisnis lokal.
Dilanjutkan dengan serangkaian pertemuan bisnis bilateral antara perwakilan perusahaan dari Dubai dan Indonesia. Misi hari kedua dilanjutkan dengan pertemuan bisnis bilateral tambahan, selain kunjungan lapangan ke beberapa perusahaan Indonesia.
Kamar Internasional Dubai telah mengidentifikasi sekelompok sektor yang memberikan peluang ekspor ke Indonesia bagi perusahaan-perusahaan yang berbasis di Dubai, termasuk aluminium; Mineral dan batu permata. Dan barang dari kuningan dan kuningan. Barang-barang dengan potensi peluang impor yang tinggi dari Indonesia ke Dubai antara lain papan dan papan, minyak sawit, pakaian, dan mentega kakao. Bidang investasi yang menjanjikan di Indonesia antara lain industri otomotif, sektor konstruksi, dan pertanian, khususnya ekspor buah-buahan tropis.
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”