JAKARTA (ANTARA) – Dalam debat terakhir Pilpres 2024, calon presiden Kanjar Pranovo memaparkan tiga langkah strategis yang bertujuan memperkuat kedaulatan sektor teknologi informasi (TI) dan manufaktur telekomunikasi Indonesia.
Langkah pertama, kata dia, perlu mendorong pelaku usaha swasta yang menjalankan usaha gadget untuk mengiklankan produknya di sistem pengadaan online pemerintah, E-Katalog.
“Kami punya pelaku swasta yang menjalankan bisnis gadget di Semarang. Harganya terjangkau dan murah. Kami bisa membantu mereka dengan melibatkan mereka dalam sistem e-katalog,” ujarnya dalam panel yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jakarta. Minggu sore.
Dia menggambarkan langkah kedua sebagai rencana untuk mempekerjakan PT Len Industry, sebuah perusahaan manufaktur elektronik milik negara, untuk menambah kebanggaan bagi sektor manufaktur telekomunikasi dan TI di Indonesia.
Terkait langkah ketiga, Kanjar menekankan perlunya Indonesia bermitra dengan perusahaan telekomunikasi dan IT asing untuk mendukung transfer teknologi.
“india bisa berkolaborasi dengan brand internasional dengan mendorong mereka untuk mendirikan pabrik. Langkah seperti yang dilakukan India telah menyebabkan terjadinya transfer ilmu pengetahuan dan teknologi serta nilai-nilai yang tinggi,” ujarnya.
KPU telah menetapkan tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden: Anis Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Kibran Rakabuming Raqqa, dan Kanjar Pranovo-Mahfut MD.
Debat pada hari Minggu ini merupakan lanjutan dari empat putaran debat capres dan cawapres pada bulan Desember 2023 dan Januari 2024, yang mengangkat tema pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, kebudayaan, teknologi informasi, kesejahteraan sosial dan inklusi.
Indonesia akan menyelenggarakan pemilihan umum pada 14 Februari 2024, dengan sekitar 204,8 juta orang diperkirakan akan menggunakan hak pilihnya. Masa kampanye politik dimulai pada 28 November 2023 dan berakhir pada 10 Februari.
Dalam pemilu, pemilih memilih Presiden dan Wakil Presiden serta anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Daerah (DPD), dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) di tingkat provinsi, kota, dan kabupaten.
Berita terkait: Kanjar mengatakan peradaban yang berkembang harus dimulai dengan tiga aspek
Berita terkait: Pemuda perlu menguasai teknologi untuk mewujudkan transformasi digital
Berita Terkait: Pemilu 2024 dan Pentingnya Digitalisasi Pemilu
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”