KabarTotabuan.com

Memperbarui berita utama dari sumber Indonesia dan global

Kebangkitan Teater Musikal di Indonesia – TFR
entertainment

Kebangkitan Teater Musikal di Indonesia – TFR

Ia menambahkan, “Tantangan terbesarnya adalah infrastruktur, karena pilihan tempat terbatas, sehingga semua orang berlomba-lomba untuk memesannya. Faktanya adalah kita sangat bergantung pada subsidi pemerintah dalam hal infrastruktur seperti venue dan lapangan pelatihan. Sangat disayangkan bahwa jumlah tempat-tempat ini sangat sedikit.”

Untuk memberikan pengalaman teater musikal terbaik bagi penonton, venue yang mampu menampung penonton dalam jumlah besar bukanlah satu-satunya kebutuhan. Ada juga variabel lain, seperti kualitas suara dan pencahayaan, yang perlu diperhatikan dan memakan biaya besar.

Tantangan juga datang dari penonton

Tampaknya perjalanan komunitas teater musikal dan penyelenggara seperti JPAC masih panjang dalam menghilangkan miskonsepsi seni pertunjukan di kalangan masyarakat umum.

Meskipun semakin banyak orang yang menyadari masalah ini, Ryu menyesalkan bahwa masih ada stigma terhadap orang-orang yang mencari hiburan di pusat seni.

“PR kami adalah menunjukkan bahwa tayangan live music seperti ini merupakan bentuk hiburan lain selain bioskop. Sebenarnya banyak judul-judul bagus di luar sana. Jadi impian kami masyarakat Jakarta bisa mewujudkannya [theatre] “Ini menampilkan hiburan sehari-hari, di mana mereka bisa menghabiskan waktu menonton acara tanpa salah paham,” jelas Ryo.

Rio dan rekan-rekannya melakukan upaya tak kenal lelah untuk memperkenalkan teater musikal kepada lebih banyak orang. Upaya tersebut antara lain menghadirkan tayangan yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

“Kami juga memanfaatkan media sosial, baik selama pengujian maupun untuk pemasaran, misalnya [creating] “Tantangan TikTok. Kami juga berkolaborasi dengan para pemimpin opini utama. Kami di JPAC berupaya membuat musikal dapat diakses sehingga orang-orang dari semua lapisan masyarakat dapat menikmatinya.”

Kolaborasi berbagai industri juga penting untuk mendukung sistem teater musikal Indonesia dan memperkuat berbagai elemennya. Sebab, produksi teater tidak sekadar melibatkan aktor yang tampil di atas panggung.

READ  Xiaogang Guo dan Molly Soria menerima Penghargaan Kurosawa Akira di Festival Film Tokyo

“Orang-orang di belakang layar juga memainkan peran penting. Dalam hal produksi internal, selama beberapa tahun terakhir, mudah untuk menemukan aktor baru, tetapi menemukan pemerannya sangat sulit dan mereka jarang bekerja sama tim yang sama. Jadi kolaborasi lintas industri Bagi para make-up artist, desainer kostum, dan sound engineer, selain memangkas biaya, juga memungkinkan mereka memamerkan produk atau kreativitasnya,” kata Rio.

Munda mengamini pandangan tersebut, dengan mengatakan masih banyak variabel yang perlu dibenahi jika Indonesia ingin memiliki sistem teater musikal yang maju dan berkelanjutan.

Dukungan dari pihak eksternal di luar pemerintah juga diperlukan dalam bentuk pembiayaan untuk membantu menutupi biaya produksi.

“Antusiasmenya ada, talentanya ada, tapi pendanaan dan infrastrukturnya tidak ada, sehingga sulit untuk mempertahankan hal ini dan masyarakat tidak bisa bertahan hidup dengan hal tersebut. Jadi peningkatan pendanaan sangatlah penting, baik dari pemerintah maupun individu yang menginginkannya untuk berkontribusi. Dan tentunya yang juga harus diperkuat adalah investasi di bidang pendidikan, karena selama ini teater hanya menjadi kegiatan ekstrakurikuler dan tidak masuk dalam kurikulum seni,” pungkas Monda.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

"Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert."