Kemarahan menyebar di Indonesia karena sebagian dari mereka yang mendapat hak istimewa divaksinasi sebelum antrean
Jakarta, Feb. .
Awal bulan ini, pemilik apotek Helena Lim, yang dijuluki “Orang Jakarta Kaya Gila” setelah lelucon Amerika, divaksinasi dengan mengaku sebagai asisten anggota staf di apotek di pusat komunitas kesehatan di ibu kota.
Sebuah video yang diposting di Instagram menjadi viral dan memicu kemarahan publik tentang kelayakan untuk mendapatkan vaksin, yang pada saat itu hanya untuk petugas kesehatan.
Polisi kemudian melakukan penyelidikan.
Keluarga anggota DPR yang divaksinasi bersama anggota DPR RI di Jakarta sejak Kamis kini tengah diawasi.
Abdul Qadir Karting, seorang legislator dari Partai Kesadaran Nasional (PKP), mengatakan kepada Compass.com bahwa dia dan keluarganya telah divaksinasi menyusul panggilan dari sekjen dewan pada hari Kamis.
Indonesia, negara terpadat keempat di dunia, meluncurkan program vaksinasi pada 13 Januari yang bertujuan untuk memvaksinasi 181,5 juta orang, atau 67 persen dari 270 juta penduduknya, dalam 15 bulan.
Pada fase pertama dari program yang sedang berlangsung, 1,47 juta pekerja kesehatan akan divaksinasi. Fase kedua, yang dimulai pada 17 Februari, menargetkan 38,5 juta orang yang diyakini berada dalam kelompok berisiko tinggi, termasuk petugas polisi, personel militer, anggota parlemen, pengusaha, dan lansia.
Profesor Vic Adisasmito, juru bicara tim mitigasi Pemerintah-19, membenarkan bahwa keluarga anggota parlemen juga telah divaksinasi.
“Pada dasarnya, vaksin tidak menjamin seseorang kebal terhadap virus, jadi tindakan ini diambil mulai dari lingkaran dekat untuk meminimalkan kemungkinan infeksi,” katanya kepada The Straits Times.
Aliran vaksin tersebut menimbulkan kontroversi dengan antrian panjang dan terbatasnya persediaan vaksin.
Bahkan di Jakarta, para lansia terkadang harus antre sejak pagi untuk divaksinasi di fasilitas kesehatan tertentu. Outlet media lokal juga melaporkan masalah yang berkaitan dengan sistem pendaftaran online dan alokasi vaksin harian yang terbatas.
Dr Tri Maharani, seorang sukarelawan dari Citizens Coalition of Labour Coward-19, menggambarkan bahwa vaksinasi anggota parlemen dan keluarganya sebagai “tidak pantas” dan “oportunistik”, mengatakan banyak dari mereka tidak terburu-buru untuk divaksinasi dan kelompok prioritas seperti lansia dan petugas kesehatan belum menerima rekaman mereka.
βItu tidak mencerminkan bahwa mereka mewakili rakyat. Jika benar-benar mewakili rakyat, maka mereka akan mengutamakan rakyat yang diwakilinya. Kalau perlu mereka harus yang terakhir divaksinasi apalagi keluarganya,β ujarnya. .
Media lokal melaporkan bahwa 39 dari 61 tersangka antikorupsi yang ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), termasuk mantan Menteri Sosial Juliari Badubara, telah divaksinasi. – The Straits Times / ANN
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”