Sekitar 350.000 orang masih terjebak di sana MariupolKota di tenggara Ukraina telah dikepung oleh pasukan Rusia sejak 1 Maret, kata seorang pejabat setempat.
“Mengingat ada 540.000 penduduk dan sekitar 150.000 pengungsi dalam tiga hari pertama ketika masih aman, kami memperkirakan sekitar 350.000 orang terjebak di Mariupol,” Petro Andryushenko, penasihat Walikota Mariupol, mengatakan di televisi Ukraina. Senin.
Berbagai upaya resmi untuk menciptakan koridor yang aman dan mengevakuasi warga sipil dari Mariupol telah gagal dalam beberapa hari terakhir. Para pejabat mengatakan konvoi besar bantuan kemanusiaan yang seharusnya tiba pada hari Minggu tidak mencapai kota sampai Senin.
“Kebanyakan orang tinggal di ruang bawah tanah dan tempat penampungan dalam kondisi yang tidak manusiawi. Tidak ada makanan, tidak ada air, tidak ada listrik, tidak ada pemanas,” katanya, seraya menambahkan bahwa orang-orang mencairkan salju dan membongkar sistem pemanas untuk mendapatkan air minum.
Berbicara tentang korban sipil, Andriyushenko mengatakan bahwa angka yang diperoleh dari polisi dan dikumpulkan oleh fasilitas medis kemungkinan tidak akurat. Hingga Minggu, katanya, 1.800 orang dipastikan tewas.
Berbicara pada hari Senin, Oleksiy Aristovich, seorang penasihat di kantor Presiden Volodymyr Zelensky, mengatakan pemboman Rusia di Mariupol telah menewaskan lebih dari 2.500 orang.
“Ninja budaya pop. Penggemar media sosial. Tipikal pemecah masalah. Praktisi kopi. Banyak yang jatuh hati. Penggemar perjalanan.”