Peran Wanita Pertama dalam Diplomasi
Diplomasi wanita pertama memiliki sejarah dan tradisi panjang dalam hubungan internasional di banyak negara Barat.
Di Amerika Serikat, banyak Ibu Negara masa lalu – dari Eleanor Roosevelt, Jacqueline Kennedy, Laura Bush, Hillary Clinton hingga Michelle Obama – telah berperan aktif dalam diplomasi publik.
Panggilan ibu negara Ukraina Olena Zelenska di US Capitol untuk lebih banyak senjata ke tanah airnya telah menunjukkan peran ibu negara dalam menjaga perdamaian.
Di Asia, Ibu Negara China Peng Liyuan telah berperan aktif dalam diplomasi sejak 2013 untuk mendukung kebijakan luar negeri Presiden Xi Jinping. gaya.
Ibu negara tidak hanya menemani suami mereka dalam perjalanan ke luar negeri, tetapi juga bepergian sendiri ke banyak negara dalam misi diplomatik. Contohnya adalah kunjungan Michelle Obama ke China pada tahun 2014, yang dipuji karena keberhasilannya menunjukkan itikad baik Amerika di tengah hubungannya yang bermasalah dengan China.
Secara umum, penelitian akademis tentang diplomasi perempuan pertama masih terbatas. Studi tentang Perempuan dan peran mereka dalam urusan internasional Sebagian besar memeriksa diplomat wanita dan menteri luar negeri berdasarkan keterampilan diplomatik dan negosiasi mereka.
Upaya dan hasil diplomatik Ibu Negara, serta kontribusi mereka terhadap kepentingan nasional negara mereka, secara luas tidak dilaporkan dan kurang diakui. Hal ini dapat dimaklumi mengingat ibu negara pada umumnya tidak memiliki tugas konstitusional resmi selain peran seremonial.
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”