KabarTotabuan.com

Memperbarui berita utama dari sumber Indonesia dan global

KONI dan IADO tingkatkan pendidikan anti-doping di Indonesia
sport

KONI dan IADO tingkatkan pendidikan anti-doping di Indonesia

Jakarta (Antara) – Komisi Olahraga Nasional Indonesia Pusat (KONI) akan bekerja sama dengan Organisasi Anti-Doping Indonesia (IADO) untuk mengintensifkan pendidikan anti-doping di tanah air.

Kerja sama tersebut dikukuhkan dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Presiden Pusat KONI Marciano Norman dan Presiden IADO Gatot Diwa Proto di Kantor Pusat KONI di Jakarta, Selasa.

Kerja sama tersebut akan mencakup beberapa kegiatan untuk mencegah penggunaan zat terlarang dalam olahraga.

KONI dan IADO akan bekerja sama dalam melakukan kampanye anti-doping, program pencegahan doping, pendidikan anti-doping secara teratur dalam pelatihan olahraga inti, dan menyediakan manual doping selama pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) dan kejuaraan olahraga nasional, antara lain.

Norman mencatat, “Penandatanganan kerja sama ini sangat penting karena mencakup bagaimana mendidik atlet dan mendidik semua pemangku kepentingan di bidang olahraga agar mereka memahami sepenuhnya doping di masa depan sehingga tidak ada lagi kasus doping di kalangan atlet kita.”

Berita terkait: KONI berkomitmen perkuat anti-doping

Ia mencontohkan, stimulan bisa disebabkan oleh ketidaktahuan atau sengaja tertelan. Ia kemudian berharap melalui pendidikan anti-doping, para atlet menyadari akibat penggunaan zat terlarang dalam dunia olahraga.

Ia berharap kerjasama tersebut juga melibatkan anak perusahaan KONI di daerah, seperti KONI daerah, KONI kabupaten dan kota, untuk melindungi atlet Indonesia dari penggunaan zat terlarang.

Sementara itu, Ketua IADO memuji KONI Pusat yang bergerak cepat dalam kampanye antidoping.

“Ini merupakan nota kesepahaman pertama yang mendahului Komite Olimpiade Nasional Indonesia (NOC Indonesia) dan Komite Paralimpik Nasional Indonesia (NPC),” katanya.

Lebih lanjut Broto mengatakan, KONI Pusat memiliki peran yang sangat strategis dalam melaksanakan kampanye antidoping secara masif karena memiliki 34 KONI daerah yang membawahi 514 KONI kabupaten dan kota serta 71 cabang olahraga.

READ  FIFA turun tangan setelah terjadi penyerbuan fatal di pertandingan sepak bola Indonesia

Meluasnya penyebaran doping melalui KONI Pusat diharapkan dapat membatasi doping di kalangan atlet di tanah air.

Berita terkait: LADI berubah nama menjadi IADO setelah WADA mencabut sanksi

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

"Ninja budaya pop. Penggemar media sosial. Tipikal pemecah masalah. Praktisi kopi. Banyak yang jatuh hati. Penggemar perjalanan."