Bank Ekspor-Impor Korea (Korea Eximbank) mengumumkan pada tanggal 15 Desember bahwa mereka telah menandatangani perjanjian pembiayaan PF senilai US$1,19 miliar dengan perusahaan minyak dan gas milik negara Pertamina untuk proyek perluasan kilang Balikpapan.
Wakil Duta Besar RI untuk Korea Selatan Zelda Wulan Kartika, CEO KPI Taupik Adityavarman (anak perusahaan pengolahan dan petrokimia Pertamina) dan Kim Hyung-joon hadir di KBRI Seoul, Korea. Divisi Keuangan Proyek di Korea Eximbank.
Proyek Balikpapan bertujuan untuk memperluas dan meningkatkan fasilitas penyulingan minyak di Pertamina dan Kalimantan Tenggara. Hyundai Engineering dan lainnya memenangkan pesanan konstruksi senilai US$4,4 miliar untuk proyek tersebut.
Agar Hyundai Engineering memenangkan pesanan, Korea Eximbank mengeluarkan surat dukungan finansial dari lelang EPC pada September 2018. Pada Juli 2019, bank menandatangani perjanjian kerangka kerja dengan Pertamina untuk meringankan biaya konstruksi. Bank of Korea yang dikelola negara telah berperan dalam menyiapkan pompa air untuk pesanan proyek berskala besar, antara lain dengan memberikan pinjaman jembatan sebesar US$100 juta. .
Bila proyek ini selesai pada 2025, produksi kilang Balikpapan diperkirakan naik 140 persen dari 260.000 barel menjadi 360.000 barel per hari.
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”