KabarTotabuan.com

Memperbarui berita utama dari sumber Indonesia dan global

Krisis emas cair memburuk, dua orang meninggal saat mengantri untuk mendapatkan minyak goreng
entertainment

Krisis emas cair memburuk, dua orang meninggal saat mengantri untuk mendapatkan minyak goreng

Krisis minyak goreng Indonesia telah menjadi fatal karena dua warga di Kalimantan Timur, Pulau Kalimantan, kehilangan nyawa saat mengantre untuk mendapatkan minyak goreng. Tragedi itu terjadi meski wilayah tersebut merupakan salah satu penghasil minyak sawit mentah (CPO) dan minyak sawit segar terbesar di Indonesia.

Sandra, seorang ibu rumah tangga berusia 41 tahun, tersesat saat menunggu pasar kecil di lingkungannya buka, di bawah terik matahari selama sekitar satu jam pada hari Sabtu. Dalam perjalanan ke rumah sakit setempat, dia meninggal dalam ambulans. Polisi seperti dikutip oleh media lokal mengatakan bahwa Sandra menderita asma.

Apalagi, Rita Riani, 49, meninggal pada Selasa setelah menghabiskan dua hari di unit perawatan intensif (ICU). Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Samarinda menuduh Ryani lelah mengantre di tiga toko berbeda, saat dia mencoba membeli dua liter minyak goreng resmi dari setiap toko, menurut laporan media.

Selama beberapa bulan, Indonesia dicekam kepanikan kelapa sawit karena harga CPO telah naik 40% sejak awal tahun akibat kenaikan tingkat harga global yang disebabkan oleh berbagai faktor. Faktor lain termasuk invasi Rusia ke Ukraina, yang menyebabkan kelangkaan minyak lain seperti minyak bunga matahari dan minyak lobak, serta gagalnya target produksi di negara produsen minyak sawit lain seperti Malaysia.

Indonesia batasi pembelian minyak goreng hingga dua liter

Untuk mengatasi kelangkaan tersebut, pemerintah Indonesia telah membatasi pembelian minyak goreng hingga dua liter per orang. Beberapa pelanggan, seperti Al-Riyani, telah menimbun minyak karena takut kehabisan persediaan yang terbatas. Beberapa orang Indonesia telah membelinya dan menjualnya kembali kepada warga lain yang sangat membutuhkan emas cair.

Di Medan, Sumatera Utara, rak-rak di toko-toko lokal dan minimarket juga kosong, dengan tanda-tanda yang memberi tahu pelanggan bahwa mereka hanya bisa membeli dua liter minyak goreng seharga Rp 14.000 (INR 74,13) per liter. Situasi ini sangat disayangkan mengingat Indonesia, khususnya Kalimantan, adalah pengekspor minyak nabati terbesar di dunia, kata Pusat Statistik Saudi, Yohana Teko, direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia di Kalimantan Timur (WALHI Kaltim).

READ  Dua dosis vaksin COVID diperlukan untuk menghadiri Idul Fitri di Taipei

Kebijakan baru pemerintah mulai berlaku pada hari Jumat yang menghapus batas volume ekspor 30% sambil menaikkan pajak minyak sawit menjadi maksimum $375 per ton, naik dari pajak ekspor maksimum sebelumnya sebesar $175 per ton, dalam upaya untuk menahan lonjakan harga kelapa sawit. harga minyak.

Foto: Unsplash

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

"Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert."