Jakarta, Feb.
Komentarnya muncul setelah data dari pekan lalu menunjukkan bahwa ekonomi terbesar di Asia Tenggara telah memangkas penyusutan PDB pertamanya sebesar 2,07% sejak 1998.
Indonesia, yang memiliki jumlah kasus dan kematian Pemerintah-19 tertinggi di Asia Tenggara, memberlakukan pembatasan operasional putaran ketiga di Jakarta dan beberapa provinsi lainnya pada bulan Januari.
Pembatasan ini akan mempengaruhi produksi ekonomi pada kuartal pertama, menurut Sri Mulyani Indira (Gambar) Memberi tahu wartawan asing.
“Semua indikator awal masih beragam. Di kuartal pertama kita cenderung mendekati 0 (persen) … Material (PDB) mungkin relatif ringan negatif atau relatif ringan positif di kuartal pertama,” ujarnya.
Namun, dia tetap optimis bahwa ekonomi kaya sumber daya akan mencatat pertumbuhan ekonomi 5% pada tahun 2021, mengutip optimismenya tentang kampanye vaksinasi pemerintah dan reformasi peraturan yang diluncurkan bulan lalu.
“Vaksin akan melepaskan permintaan Pent Up,” kata Sri Mulyani.
Ia juga berharap bahwa penerapan undang-undang yang ambisius untuk mereformasi aturan berbisnis akan menghasilkan lebih banyak investasi.
Dia mengatakan aturan teknis, yang dikenal sebagai “Hukum Universal”, akan segera dirilis, dengan tujuan untuk mengurangi pembatasan kepemilikan asing di sektor tertentu, termasuk “daftar investasi positif”.
“Ini akan menjadi cara berbisnis yang benar-benar baru di Indonesia,” katanya.
Menteri juga mengatakan dia berharap untuk bekerja dengan parlemen tentang undang-undang untuk mereformasi sektor keuangan. – Reuters
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”