KabarTotabuan.com

Memperbarui berita utama dari sumber Indonesia dan global

Menteri Pertahanan AS mendukung kampanye modernisasi militer di Indonesia
sport

Menteri Pertahanan AS mendukung kampanye modernisasi militer di Indonesia

JAKARTA (Reuters) – Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin menekankan pentingnya modernisasi militer Indonesia dalam pertemuan dengan menteri pertahanan Indonesia, seiring Washington memperkuat hubungan di Asia Tenggara di tengah persaingan geopolitik dengan Tiongkok.

Pada hari Kamis, Austin menjamu Menteri Pertahanan Indonesia, Prabowo Subianto, di Pentagon, mantan komandan Pasukan Khusus dan politisi veteran yang diperkirakan akan mencalonkan diri sebagai presiden tahun depan.

Pertemuan ini diadakan seiring dengan upaya Indonesia, negara kepulauan berpenduduk 270 juta jiwa, yang berupaya memodernisasi militernya dan mengganti perangkat kerasnya yang sudah tua. Negara ini telah mengalokasikan dana sebesar Rp 134,3 triliun ($8,89 miliar) pada tahun ini untuk pertahanan, yang merupakan anggaran terbesar dalam anggaran negara, dengan jumlah yang sama. untuk militer. Tahun depan.

Selama dekade terakhir, belanja pertahanan per kapita dan proporsi PDB Indonesia merupakan yang terendah di antara enam negara emerging market di Asia Tenggara, menurut data dari Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI).

Pentagon mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa menteri pertahanan kedua negara memiliki niat yang sama untuk meningkatkan kemampuan pertahanan “seperti memodernisasi pesawat tempur, pesawat tempur multi-misi baru, dan tambahan pesawat angkut sayap tetap dan putar.”

Indonesia sedang berupaya memodernisasi pesawat tempurnya, yang saat ini mencakup F-16 buatan AS serta Sukhoi Su-27 dan Su-30 Rusia.

Pada hari Senin, mereka mengumumkan kesepakatan untuk membeli 24 helikopter angkut dari pembuat senjata AS Lockheed Martin dengan biaya yang tidak diungkapkan. Bulan ini, pihaknya mengatakan telah membeli 12 drone baru dari maskapai Turki senilai $300 juta.

Austin dan Brabowo juga mengatakan bahwa klaim ekspansionis Tiongkok di Laut Cina Selatan “bertentangan dengan hukum internasional,” menurut pernyataan Pentagon.

READ  Mengangkat legenda Filipina Calloy Loizaga ke FIBA ​​​​Hall of Fame

Tiongkok mengklaim kedaulatan historis atas sebagian besar Laut Cina Selatan melalui “garis sembilan titik” berbentuk U pada petanya yang memotong zona ekonomi eksklusif lima negara lain, termasuk Indonesia.

Kementerian Pertahanan Indonesia mengatakan kedua negara berkomitmen untuk menjaga perdamaian, keamanan dan stabilitas di kawasan serta menjaga “sistem yang terbuka, inklusif dan berbasis aturan”.

(Laporan Stanley Widianto; Editing oleh Martin Beatty)

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

"Ninja budaya pop. Penggemar media sosial. Tipikal pemecah masalah. Praktisi kopi. Banyak yang jatuh hati. Penggemar perjalanan."