Ooredoo Group dan CK Hutchison mendirikan perusahaan telekomunikasi seluler terbesar kedua di Indonesia
- Perusahaan yang baru bergabung itu akan menjalankan bisnis sebagai Indosat Ooredoo Hutchison mulai 4 Januari.
- Merger menggabungkan dua bisnis yang saling melengkapi untuk menciptakan perusahaan telekomunikasi terbesar kedua di Indonesia
Ooredoo QPSC dan CK Hutchison Holdings Limited telah mengumumkan penyelesaian rencana penggabungan bisnis telekomunikasi mereka di Indonesia, PT Indosat Tbk (Indosat Ooredoo) dan PT Hutchison 3 Indonesia (H3I), setelah menerima semua persetujuan yang diperlukan dari pemegang saham dan regulator. Perusahaan yang baru bergabung ini akan beroperasi sebagai PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk (Indosat Ooredoo Hutchison), mulai 4 Januari 2022.
Dalam pernyataan bersama, perusahaan mencatat bahwa merger yang telah selesai menyatukan dua perusahaan yang sangat saling melengkapi untuk menciptakan perusahaan komunikasi digital dan internet baru kelas dunia di Indonesia. Operator seluler baru terbesar kedua di negara ini, dengan perkiraan pendapatan tahunan sekitar $3 miliar (RM12,5 miliar), akan kompetitif dan menciptakan nilai tambah bagi semua pemegang saham, pelanggan, dan bagi Indonesia.
Indosat Ooredoo Hutchison memiliki peningkatan skala, kekuatan finansial, dan kemampuan yang dibutuhkan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan transformasi digital Indonesia. Penggabungan ini mencapai sinergi operasional yang signifikan yang akan memberikan efisiensi biaya dan memfasilitasi inovasi yang lebih dalam dan peningkatan jaringan, termasuk peluncuran 5G di Indonesia.
Vikram Sinha, Chief Operating Officer Indosat Ooredoo sejak 2019, akan memimpin Indosat Ooredoo Hutchison sebagai CEO baru. Nikki Lee telah ditunjuk sebagai Chief Financial Officer Indosat Ooredoo Hutchison, sementara Ahmed Abdulaziz Al-Naama dan Iyas Assaf telah bergabung dengan Grup Ooredoo.
Aziz Aluthman Fakhro (foto, kiri)Penggabungan dua merek telekomunikasi terkemuka di Indonesia akan menciptakan pemain kedua yang lebih kuat di Indonesia, didukung oleh mitra berkomitmen tinggi dari Ooredoo Group yang berbasis di Qatar dan CK Hutchison yang berbasis di Hong Kong, kata Managing Director Ooredoo Group.
“Indosat Ooredoo Hutchison berada di posisi yang tepat untuk memberikan pertumbuhan jangka panjang di bawah kepemimpinan Vikram dan tim manajemennya yang berpengalaman dengan rekam jejak yang terbukti di Indonesia.
Penyelesaian merger tepat waktu mencerminkan pengakuan atas nilai dan manfaat signifikan yang akan diberikan perusahaan kepada semua pemangku kepentingan termasuk Indosat Ooredoo, pemegang saham Grup Ooredoo, pelanggan, karyawan, mitra, dan Indonesia. Aziz menambahkan bahwa kesepakatan bersejarah ini sangat selaras dengan strategi percepatan pertumbuhan Grup Ooredoo.
Makanan Pengalengan (foto, kanan)Co-Managing Director CK Hutchison Holdings mengatakan, Bahwa penggabungan ini akan sangat kumulatif bagi semua pemangku kepentingan yang terlibat, termasuk pelanggan, pemegang saham dan untuk Indonesia.
“Indosat Ooredoo Hutchison kini menjadi perusahaan komunikasi digital dan internet kelas dunia yang lebih kuat dengan massa kritis, dan berada di posisi yang tepat untuk membangun jaringan yang lebih kuat yang dapat memberikan manfaat bagi pembangunan Indonesia dan pelanggannya, yang akan menerima peningkatan layanan dan penawaran produk yang lebih luas yang tidak mungkin terjadi sebaliknya.”
“Sekarang sebagai operator kedua di Indonesia, perusahaan gabungan dapat memanfaatkan sumber daya gabungannya untuk mendorong penyebaran lebih lanjut dari jaringannya guna meningkatkan kualitas, kecepatan, dan investasi dalam teknologi 5G,” tambah Fuk.
Indosat Ooredoo Hutchison akan dikelola bersama oleh Ooredoo Group dan CK Hutchison dengan kepemilikan 65,6%. Ini akan tetap tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan simbol ORDS, dengan Pemerintah Indonesia memegang 9,6% saham, PT Tiga Telekomunikasi Indonesia memegang 10,8% saham, dan pemegang saham publik lainnya memiliki sekitar 14,0%.
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”