Telkom Indonesia melihat peningkatan pendapatan, laba dan laba bersih selama tahun yang berakhir pada 31 Desember 2020, karena permintaan broadband mendorong ketinggian baru karena pandemi yang sedang berlangsung.
Dalam laporan keuangannya untuk tahun yang berakhir pada tahun 2020, perusahaan telekomunikasi multinasional yang didukung oleh negara tersebut melaporkan pendapatan konsolidasi sebesar Rp 136,46 triliun, setara dengan peningkatan tahunan sebesar 0,7 persen dibandingkan tahun 2019.
Sementara laba EBITDA perseroan tahun ini mencapai Rp 72,08 triliun dengan laba bersih Rp 20,80 triliun dan pertumbuhan dua digit sebesar 11,2 persen dan 11,5 persen. Persen, tahun ke tahun, masing-masing.
Perseroan menyampaikan kepada pemegang saham bahwa kenaikan ini menunjukkan optimisme bahwa digitalisasi dapat menjadi pendorong dalam menangani COVID-19 dan pemulihan perekonomian nasional.
Direktur Telkom Reric Adriansyah mengatakan bahwa tahun 2020 telah menjadi “tahun yang penuh tantangan” karena perubahan yang disebabkan oleh pandemi mengubah kebutuhan dan gaya hidup masyarakat, dengan peningkatan konsumen yang signifikan yang mengadopsi gaya hidup digital.
Namun, ada hal positifnya.
“Epidemi telah mempercepat transformasi digital [a] Suami [of] Bertahun lebih cepat dan bagi Telkom, ini momentum yang berharga untuk berakselerasi, ”kata Adriansyah. Sejalan dengan transformasi perusahaan menjadi perusahaan komunikasi digital, Telkom terus aktif mendukung upaya pemerintah mengatasi COVID-19 dan memulihkan perekonomian nasional melalui konektivitas, platform dan aplikasi digital, serta bantuan Sosial.
Ia menambahkan, “Kami berkomitmen untuk terus memberikan kemudahan bagi orang-orang yang terpaksa melakukan aktivitas secara digital dari rumah, termasuk bekerja dan belajar.”
Dengan COVID-19 yang mendorong kebutuhan yang lebih besar untuk akses broadband tetap, operator mengatakan bahwa mereka memanfaatkan peluang untuk memenuhi permintaan yang meningkat sepanjang tahun 2020 dengan memiliki lebih dari 1,01 juta pelanggan baru IndiHome, produsen utama telepon pita lebar tetap Telkom.
Hingga akhir tahun 2020, jumlah pelanggan IndiHome tumbuh menjadi 8,02 juta, menurut indikasi perseroan, meningkat 14,5% dibandingkan akhir 2019. IndiHome mencatatkan kenaikan pendapatan yang signifikan sebesar 21,2% menjadi Rp 22,2 triliun. Dibandingkan tahun lalu.
Pertumbuhan IndiHome diperkirakan tetap menjanjikan, mengingat tingkat penetrasi fixed broadband di Indonesia relatif rendah, yaitu sekitar 15 persen dari rumah tangga Indonesia.
Di sektor telepon seluler, Telkomsel, anak perusahaan Telkom, mencatatkan peningkatan trafik data yang cukup signifikan, mencapai 9.428 petabyte, meningkat 43,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, seiring dengan peningkatan permintaan layanan data, terutama karena adanya perubahan gaya hidup masyarakat yang telah dibebaskan dari wabah.
Pada akhir tahun 2020, Telkomsel menerima 169,5 juta pelanggan termasuk 115,9 juta pengguna data seluler, meningkat 5,2% dibandingkan tahun lalu.
Selain itu, pendapatan bisnis digital Telkomsel tumbuh 7,0 persen selama tahun ini menjadi Rp 62,33 triliun, dengan alasan ini sebagai katalisator untuk mengubah perilaku konsumen dari bisnis legacy ke layanan bisnis digital.
Bahkan, kontribusi pendapatan dari bisnis digital meningkat menjadi 71,6% dari total pendapatan Telkomsel, dari 63,9% di tahun sebelumnya.
Sementara itu, sektor enterprise di Telkom Indonesia menghasilkan pendapatan sebesar Rp17,7 triliun, dengan kuartal IV tahun 2020 saja terlihat pendapatan dari sektor ini sebesar Rp6,3 triliun atau tumbuh 67,9 persen dibandingkan kuartal III tahun 2020.
Segmen bisnis wholesale dan internasional perseroan juga menunjukkan kinerja yang cukup baik, dengan pendapatan meningkat 27,3% year-on-year menjadi Rp 13,5 triliun.
Perusahaan mengindikasikan bahwa peningkatan bisnis menara telekomunikasi, perdagangan grosir, pusat data, dan inisiatif non-organik berada di belakang angka positif. Pada tahun 2020, Telkomsel membangun 27.700 stasiun pemancar dan penerima (BTS) 4G LTE primer, sehingga totalnya menjadi lebih dari 231.000 stasiun pada akhir tahun 2020.
“Di tengah pandemi yang masih harus kami hadapi, kami mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Indonesia atas kepercayaannya terhadap beragam layanan TelkomGroup,” kata Adriansyah. “Kami akan terus berupaya memberikan solusi digital terbaik untuk membantu pelanggan menghadapi wabah dan menghidupkan kembali perekonomian nasional, sejalan dengan komitmen kami untuk menjadi mesin digitalisasi Indonesia.
Dia menambahkan: “Kami percaya bahwa melalui digitalisasi, kami dapat menghadapi epidemi secara berdampingan dan menjadikan Indonesia lebih baik.”
Pada bulan Februari, Telkom memperkenalkan teknologi Nvidia baru untuk meningkatkan kemampuan kecerdasan buatan (AI) di tingkat aplikasi, pertama di Indonesia untuk pasar domestik.
Tagged Telkom Indonesia
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”