KabarTotabuan.com

Memperbarui berita utama dari sumber Indonesia dan global

Para ahli mengatakan ekspatriat Indonesia dapat meningkatkan perdagangan
sport

Para ahli mengatakan ekspatriat Indonesia dapat meningkatkan perdagangan

Jakarta. Indonesia dapat memanfaatkan potensi ekspatriat untuk meningkatkan perdagangan bilateral dengan negara tempat tinggal mereka daripada memaksa mereka untuk kembali ke negaranya, kata seorang pakar pada hari Selasa.

Jutaan orang Indonesia tinggal di luar negeri. Menurut Khairur Rizki, dosen hubungan internasional Universitas Mataram, komunitas diaspora dapat memberikan manfaat ekonomi bagi Indonesia meski jauh dari rumah. Misalnya, mereka dapat membantu mempromosikan perdagangan dan investasi.

“Diaspora bisa menjadi jembatan dan mengembangkan potensi perdagangan atau ekonomi antara Indonesia dan negara tuan rumah. Mereka bisa menjadi agen perdagangan,” kata Khairur dalam forum yang diselenggarakan Komunitas Kebijakan Luar Negeri Indonesia (FPCI) di Jakarta, Selasa.

“Daripada mendesak mereka untuk kembali, biarlah WNI perantauan mengembangkan potensinya di luar negeri. Kalau bisa, [the government] Hal ini dapat memfasilitasi [the diasporas] “Untuk mengembangkan karir dan potensinya,” kata Khairur.

Laporan Kemlu tahun 2022 menunjukkan sebagian besar WNI di luar negeri berada di kawasan Asia yang berjumlah sekitar 1,6 juta orang. Disusul Eropa (88.533 orang) dan benua Amerika (66.868 orang). Benua Australia menampung 62.610 WNI. Ada 21.496 orang Indonesia di Afrika.

Menurut Khairur, komunitas ekspatriat juga bisa mempromosikan diplomasi olahraga Indonesia sebagai sarana promosi pariwisata.

“Selancar merupakan salah satu olah raga yang tidak bisa dilakukan banyak negara, tapi Indonesia bisa. Potensi selancar bisa kita manfaatkan dengan mengajak rekan-rekan diaspora kita untuk membicarakan selancar Indonesia di negara tuan rumah. Kita bisa manfaatkan itu,” ujar Khairur. Kami mengirim atlet selancar kami ke luar negeri.”

“Dengan menggalakkan selancar, diharapkan jumlah wisatawan yang datang ke Indonesia bisa meningkat. Kita juga bisa mengadakan event internasional,” kata Khairur dalam forum tersebut.

READ  Kidambi Srikanth melaju ke perempat final, Indonesia Open 2023, Kidambi Srikanth, olahraga, bulu tangkis, berita terkini

Indonesia menargetkan menarik 8,5 juta wisatawan asing tahun ini. Indonesia telah mencapai target ini pada bulan September. Pemerintah juga menyatakan sektor pariwisata menyumbang 3,6 persen PDB Indonesia pada tahun 2022.

Diaspora dan Industri Halal di Indonesia
Indonesia saat ini mulai memperhatikan potensi ekspatriat bagi perekonomian seiring dengan upaya negara mayoritas Muslim untuk mengembangkan industri halal. Wakil Presiden Ma’ruf Amin awal tahun ini mengatakan bahwa komunitas diaspora dapat membuka jalan bagi tujuan Indonesia untuk menjadi pemain utama industri halal.

“Kami [Indonesia] Ini mewakili pasar konsumen halal terbesar di dunia. Indonesia bertujuan untuk menjadi produsen barang halal terbesar di dunia. Di sinilah peran ekspatriat Indonesia dan perusahaan di luar negeri. Ini bukan hanya soal produksi dan pemenuhan standar global, tapi juga pemasaran. [of our halal products] “Ini juga penting,” kata Marouf kepada ekspatriat Indonesia dan pengusaha halal di Jepang pada bulan Maret lalu.

“Pemerintah Jepang ingin memperluas industri halal seiring dengan semakin banyaknya wisatawan Muslim asing yang mengunjungi Jepang,” kata Marouf.

Laporan Pasar Halal Indonesia 2021/2022 mengungkapkan bahwa pengeluaran domestik negara untuk produk dan layanan ekonomi halal mencapai $184 miliar pada tahun 2020. Jumlah tersebut kemungkinan akan mencapai $281,6 miliar pada tahun 2025. Laporan tersebut menunjukkan bahwa Indonesia mengekspor produk halal senilai $8,6 miliar dolar ke negara tersebut. sesama negara Organisasi Kerjasama Islam (OKI) pada tahun 2020. Namun, Indonesia masih tertinggal dibandingkan eksportir utama non-OKI, Tiongkok ($25,4 miliar).

Tag: Kata Kunci:

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

"Ninja budaya pop. Penggemar media sosial. Tipikal pemecah masalah. Praktisi kopi. Banyak yang jatuh hati. Penggemar perjalanan."