Oleh Yilin Mu dan Brenda Goh

BEIJING (Reuters) – Penjualan Xiaomi lebih dari 1 juta unit ponsel pintar andalan terbarunya dalam seminggu setelah peluncurannya merupakan tanda baru bahwa kemerosotan pasar ponsel di Tiongkok mungkin akan segera berakhir, kata para analis.

Permintaan di pasar ponsel pintar terbesar di dunia ini telah menurun sejak lama, seiring dengan pandemi virus corona (COVID-19) dan pemulihan ekonomi yang lemah membuat pelanggan harus menunggu lebih lama sebelum melakukan upgrade pada ponsel mereka.

“Penjualan seri Mi telah melampaui 14 juta unit dan pasokan ponsel masih sangat terbatas,” tulis CEO Xiaomi Lei Jun di platform mikroblog Weibo minggu ini.

Model ini mulai dijual di Tiongkok pada 31 Oktober. Ini menggunakan prosesor Qualcomm Snapdragon 8 Gen 3 kelas atas dan perangkat lunak HyperOS milik Xiaomi.

Peluncuran yang kuat ini “memperkuat tanda-tanda pasar telah mencapai titik terendahnya,” kata Will Wong, seorang analis di perusahaan riset industri IDC.

Hal ini menyusul lonjakan besar dalam penjualan Huawei ketika pembeli membeli ponsel seri Mate 60 – sebuah kebangkitan kembali perusahaan tersebut setelah AS memberlakukan kontrol ekspor pada ponsel tersebut pada tahun 2019.

IDC memperkirakan pasar Tiongkok berada pada jalur yang tepat untuk mencapai pertumbuhan penjualan tahun-ke-tahun pada kuartal keempat setelah mengalami penurunan selama sepuluh kuartal berturut-turut. Tingkat pertumbuhannya tidak ditentukan.

Qualcomm, perusahaan Amerika yang berspesialisasi dalam desain chip, mengatakan pekan lalu bahwa mereka melihat permintaan yang kuat dari perusahaan ponsel pintar, terutama di Tiongkok.

Seri Mi 14, dengan harga antara 3,999 yuan dan 6,499 yuan ($550-$890), mewakili upaya Xiaomi untuk membuat terobosan lebih dalam ke pasar ponsel pintar premium dan bersaing dengan Apple dan Huawei.

($1 = 7,2856 yuan Tiongkok)

(Laporan oleh Yilin Mu dan Brenda Goh; Penyuntingan oleh Edwina Gibbs)