Kabar kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia yang diumumkan resmi pada Maret lalu memang menimbulkan antisipasi dan kegembiraan yang besar.
Kunjungan tersebut, sebagai tanggapan atas undangan Presiden Joko Widodo, merupakan peristiwa penting yang menggarisbawahi pentingnya diplomasi dan dialog agama di Indonesia dan dunia.
Sebelumnya, Menteri Agama Yakut Solil Kumas mengatakan Paus Fransiskus akan berkunjung ke Indonesia pada 3 September 2024.
Yakut mengatakan pemerintah Indonesia telah menerima surat pemberitahuan dari pejabat Vatikan mengenai proyek tersebut.
Berdasarkan surat yang diterima Vatikan kepada pemerintah Indonesia, Paus Fransiskus akan hadir pada 3 September 2024, kata Yakut pada 31 Maret 2024.
Khususnya, kunjungan Paus ini mencakup rencana kunjungan ke Masjid Istiklal. Masjid Istiqlal, simbol kerukunan umat beragama nasional, merupakan masjid terbesar di Asia Tenggara dan masjid terbesar keenam di dunia dalam hal kapasitas jamaah.
Imam Besar Masjid Istiqlal Nasruddin Umar mengatakan Paus Fransiskus dijadwalkan mengunjungi Masjid Istiqlal pada 5 September 2024.
Kunjungan tersebut merupakan bagian dari kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia yang dijadwalkan pada 3-6 September 2024.
“Insya Allah Paus akan datang ke Indonesia. Tanggal 5 September datang ke Istiqlal,” kata Nasruddin saat menyampaikan pemberitaan Idul Adha. Masjid Istiklal.
Ketua Badan Pengurus Masjid Istiklal (PBMI) Ismail Kawidu mengatakan kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia untuk bertemu dengan para pemimpin agama merupakan bagian dari rangkaian kunjungan penting ke Asia yang bertujuan untuk membina dialog dan pemahaman antaragama.
Dia berkata Tempo Pada 4 September 2024, Paus terlebih dahulu akan mengunjungi Gereja Katedral dan keesokan paginya, 5 September 2024, ke Masjid Istiklal.
Kunjungan Paus Fransiskus yang kedua ke Indonesia. Sebelumnya, Paus Yohanes Paulus II mengunjungi Indonesia selama lima hari, pada 8-12 Oktober 1989, mengunjungi Jakarta, Jogjakarta, Maumere (Flores), Medan dan Dili (Timor Timur). Dalam kunjungannya, Paus memimpin Misa Agung dan berbicara langsung kepada lebih dari satu juta orang.