Pemerintah Indonesia digunakan untuk penghentian bertahap pembangkit listrik tenaga batu bara
JAKARTA, 27 Mei (Reuters) – Eksportir batu bara termal utama Indonesia berencana untuk secara bertahap menghentikan pembangkit listrik tenaga batu bara, yang akan netral karbon sebagai fase, kata pejabat utilitas negara negara itu Perusahan Listrick Negara (PLN). Kamis.
Ini adalah bagian dari ambisi PLN untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2060, Wakil Presiden Direktur Dharmavan Prasodjo mengatakan pada dengar pendapat yang disiarkan televisi di DPR.
Pemerintah Indonesia bertujuan untuk mendatangkan 23% energi dari sumber terbarukan pada tahun 2025, naik dari 11% tahun lalu, tetapi kemajuan proyek-proyek terbarukan berjalan lambat.
“Kami sedang membuat tenggat waktu pembangkit listrik berbahan bakar batubara,” kata Dharmavan.
Fase pertamanya adalah penutupan tiga pembangkit listrik tenaga batu bara dengan kapasitas terintegrasi 1,1 GW pada tahun 2030.
Diantaranya adalah pembangkit listrik tenaga gas dan batu bara di ibu kota Jakarta, pembangkit listrik tenaga Tambak Lorak di Semarang, kota terbesar di Jawa Tengah, dan pembangkit listrik tenaga gas dan batu bara di Kresik, sebuah kabupaten di Jawa Timur.
Pada tahun 2035, PLN menargetkan untuk menghentikan pembangkit listrik konvensionalnya, dengan total kapasitas 9 gigawatt, kata Dharmavan.
Pada tahun 2040, pembangkit listrik tenaga batu bara “super kritis” atau yang menggunakan teknologi polusi rendah akan memiliki kapasitas total 10 gigawatt.
Fase terakhir dari pensiun batu bara akan melihat pembangkit listrik tenaga batu bara “ultra-superkritis” ditutup pada tahun 2056.
“Kemudian kita akan mencapai netralitas karbon pada tahun 2060,” kata Dharmavan.
Negara terpadat keempat di dunia ini memiliki kapasitas 400 gigawatt untuk sumber daya seperti tenaga air, matahari, dan energi panas bumi, tetapi pada tahun 2020, hanya 2,5% yang digunakan, menurut data pemerintah.
Terlepas dari dorongan untuk konsumsi energi hijau, Presiden Joko Widodo tahun lalu mendesak para menteri untuk mempercepat rencana pembangunan pembangkit listrik guna meningkatkan sektor perampingan batubara negara. (Pelaporan oleh Bernard Christina Munde; Pathin menulis kepada Anda; Martin mengedit kotak)