KabarTotabuan.com

Memperbarui berita utama dari sumber Indonesia dan global

Pemimpin Indonesia mengatakan menutup gerbang berkontribusi pada kematian
sport

Pemimpin Indonesia mengatakan menutup gerbang berkontribusi pada kematian

Malang, Indonesia (AFP) – Presiden Indonesia Joko Widodo mengatakan pada hari Rabu bahwa gerbang yang ditutup berkontribusi pada kecelakaan stadion sepak bola yang menewaskan 131 orang dan lebih dari 400 luka-luka ketika polisi menembakkan gas air mata dan membuat panik pintu keluar.

Pernyataan itu disampaikan Jokowi usai berkeliling stadion sepak bola Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur, untuk melihat langsung salah satu bencana paling mematikan di dunia di sebuah acara olahraga. Dia juga mengunjungi para korban yang pulih di Rumah Sakit Umum Saif Anwar dan berjanji untuk melakukan penyelidikan menyeluruh atas apa yang terjadi pada Sabtu malam.

Polisi terus bersikeras bahwa gerbang itu terbuka tetapi terlalu sempit dan hanya dapat menampung dua orang sekaligus ketika ratusan orang berusaha melarikan diri.

Persatuan Sepak Bola Nasional Indonesia mengatakan bahwa karena kekurangan pekerja, hanya beberapa orang yang diperintahkan untuk membuka gerbang, dan belum mencapai beberapa pintu ketika penonton mulai bergegas melarikan diri dari gas air mata yang ditembakkan oleh polisi dalam upaya untuk mengendalikan pelarian. penggemar. Saya memasuki stadion.

Polisi bergerak masuk setelah beberapa dari 42.000 penggemar Arima memasuki stadion dengan marah setelah tim mereka kalah 3-2, kekalahan kandang pertama mereka dari tim tamu Persibaya Surabaya dalam 23 tahun.

“Misalnya saya lihat masalahnya pintu terkunci, tangganya terlalu curam, dan panik,” kata Jokowi saat konferensi pers. Tapi semua ini akan disimpulkan nanti oleh tim investigasi.”

Widodo mengatakan dia berbicara melalui telepon dengan Presiden FIFA Gianni Infantino pada hari Senin untuk memberi tahu dia tentang penyelidikan tersebut. Mereka juga membahas persiapan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.

READ  Bisakah normalisasi Saudi-Israel mendorong Jakarta untuk melakukan hal yang sama?

Widodo mengatakan Infantino meyakinkannya bahwa “FIFA siap membantu kami meningkatkan manajemen sepakbola kami”.

“Saya pikir kami sangat membutuhkan penilaian yang komprehensif dari seluruh manajemen sepak bola kami dari pertandingan, stadion, penonton, waktu dan keamanan,” katanya. “Agar bencana stadion ini tidak terjadi lagi.”

Sesuai dengan rekomendasi FIFA dan AFC, pintu keluar stadion harus dibuka setiap saat selama pertandingan untuk tujuan keamanan. Aturan ini tidak selalu berlaku untuk liga lokal atau nasional, tetapi tetap merupakan standar keamanan, seperti merekomendasikan agar gas air mata tidak digunakan sebagai tindakan pengendalian massa.

Kematian di stadion termasuk 17 anak-anak, sementara 440 orang terluka. Setidaknya 61 tetap di rumah sakit pada hari Rabu, termasuk 29 dalam kondisi kritis.

Widodo memerintahkan yang terluka untuk menerima perawatan medis terbaik dan mengatakan pemerintah akan membayar tagihan mereka. Dia juga mengatakan pemerintah akan memberikan 50 juta rupee ($ 3.300) untuk setiap keluarga yang kehilangan orang yang dicintai.

Beberapa yayasan dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan memberikan kompensasi tambahan sebesar 10 juta hingga 15 juta rupee ($650 dan $1.000) untuk masing-masing keluarga korban.

Persatuan Sepak Bola Indonesia (FA) telah melarang Arima menjadi tuan rumah setiap pertandingan yang dihadiri oleh para penggemarnya di Malang hingga tahun depan. Ketua eksekutif klub, Abdul Harris, dan koordinator keamanan, Soko Sutrisno, dilarang bermain sepak bola seumur hidup karena tidak mengamankan stadion dan menunda pembukaan gerbang.

Kepala polisi Indonesia dan sembilan perwira elit dipecat pada hari Senin dan 18 lainnya sedang diselidiki untuk menentukan tanggung jawab atas penembakan gas air mata.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

"Ninja budaya pop. Penggemar media sosial. Tipikal pemecah masalah. Praktisi kopi. Banyak yang jatuh hati. Penggemar perjalanan."