KabarTotabuan.com

Memperbarui berita utama dari sumber Indonesia dan global

Penduduk desa di Indonesia menggali dasar sungai yang kering di tengah kekeringan
sport

Penduduk desa di Indonesia menggali dasar sungai yang kering di tengah kekeringan

Ditulis oleh Budi Purwanto dan Johan Purnomo

KARANGANYAR, Indonesia (Reuters) – Sudah empat bulan yang panjang dan panas sejak desa Sunardi mengalami hujan lebat akibat kekeringan El Niño di Indonesia, sehingga petani tembakau melakukan satu-satunya hal yang dapat ia lakukan untuk mendapatkan air: menggali aliran pohon kering.

Dalam satu atau dua jam, air asin dan berlumpur akan mengisi lubang yang baru digali. Kemudian Sunardi dan puluhan warga Desa Karanganyar lainnya di Provinsi Jawa Tengah membawa pulang air tersebut untuk diminum, dicuci, dan mengairi tanaman mereka yang perlahan-lahan mulai layu.

“Kekeringan di desa ini sudah kami rasakan sejak bulan April, dan belum turun hujan. Sumur-sumur di wilayah ini sudah mengering sehingga masyarakat hanya bisa mendapatkan air dari dasar sungai,” kata Sunardi yang hanya menyebut satu nama. katanya kepada Reuters.

“Tanaman di sini, seperti jagung, semuanya layu. Tembakau bisa bertahan, tapi pertumbuhannya tidak maksimal, sehingga harus terus disiram dengan air dasar sungai juga.”

Desa Sunardi telah menggali dasar sungai sejak bulan Juni, ketika sumur-sumurnya kehabisan air.

Badan Meteorologi Indonesia (BMKG) menyatakan fenomena cuaca El Niño yang membawa cuaca panas dan kering berkepanjangan ini berdampak pada lebih dari dua pertiga wilayah negara, termasuk seluruh wilayah Jawa, wilayah utara Kalimantan, dan seluruh wilayah pesisir Indonesia. . Sumatra.

Jumlah penduduk di wilayah tersebut melebihi 70 persen dari total penduduk Indonesia yang berjumlah lebih dari 200 juta jiwa, kata Ardasina Subahilwakan, Wakil Kepala Klimatologi BMKG.

Para ilmuwan mengatakan El Niño telah menyebabkan gelombang panas terbesar di kota-kota mulai dari Beijing hingga Roma, meningkatkan risiko kebakaran hutan dan mempengaruhi tanaman seperti gandum, kelapa sawit, dan beras.

READ  Saina Nihawal, Parubali Kashyap Hancur; B-sai praneth melalui

Data pemerintah menunjukkan bahwa pertanian menyumbang hampir 14% PDB Indonesia, dan sepertiga angkatan kerja bekerja di bidang pertanian.

Dengan turunnya curah hujan di wilayah tersebut secara drastis, penduduk desa seperti Sunardi harus mengubah pola tanam mereka, kata Tris Ade Sokoko, pejabat BMKG di Jawa Tengah.

Tapi petani itu mengatakan itu sudah terlambat.

“Kalaupun sungai di sini benar-benar kering, kita harus mencarinya dimanapun,” ujarnya.

(Laporan Budi Purwanto dan Johan Purnomo; Ditulis oleh Stanley Widianto; Disunting oleh Meral Fahmy)

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

"Ninja budaya pop. Penggemar media sosial. Tipikal pemecah masalah. Praktisi kopi. Banyak yang jatuh hati. Penggemar perjalanan."