“Penembak ketapel” berusia 81 tahun itu meninggal di California beberapa hari setelah penangkapannya
AZUSA, CA –
Seorang pria berusia 81 tahun yang menurut penyelidik meneror lingkungan California Selatan selama bertahun-tahun dengan ketapel, meninggal hanya beberapa hari setelah penangkapannya, kata pihak berwenang.
Pria itu ditemukan tewas Rabu malam di sebuah rumah di Azusa, sebelah timur Los Angeles, kata Sersan polisi. kata Nick Covarrubias.
“Kami tidak menemukan bukti adanya pelanggaran,” kata Covarrubias kepada Southern California News Group.
Pria tersebut meninggal karena penyakit kardiovaskular aterosklerotik, menurut Kantor Pemeriksa Medis, yang memutuskan kematiannya wajar.
Pria tersebut dibebaskan atas pengakuannya sendiri pada hari Selasa setelah mengaku tidak bersalah atas lima tuduhan vandalisme kejahatan dan dua tuduhan vandalisme pelanggaran ringan.
Pria tersebut ditangkap pada tanggal 23 Mei karena dicurigai memecahkan jendela dan kaca depan mobil dan secara ajaib menyembunyikan orang-orang dengan menggunakan bantalan bola, kata polisi. Tidak ada korban luka yang dilaporkan.
Saat melakukan penyelidikan, “penyelidik mengetahui bahwa selama jangka waktu sembilan (hingga) sepuluh tahun, puluhan warga menjadi korban penembakan berantai,” kata Departemen Kepolisian Azusa dalam sebuah pernyataan pekan lalu.
Petugas yang melaksanakan surat perintah penggeledahan menemukan ketapel dan bantalan bola di rumah pria tersebut di Azusa, kata polisi.
Letnan Polisi Azusa Jake Bushey mengatakan pada hari Sabtu bahwa penyelidik mengetahui sebagian besar bola ditembakkan dari halaman belakang rumah tersangka.
“Kami tidak mengetahui adanya motif apa pun selain kejahatan jahat,” kata Bushey kepada kelompok berita tersebut.
Meskipun polisi mencurigainya melakukan perusakan jendela di lingkungannya selama sekitar satu dekade, Kantor Kejaksaan Wilayah Los Angeles mendakwanya melakukan vandalisme dari Oktober 2021 hingga Mei 2024.