KabarTotabuan.com

Memperbarui berita utama dari sumber Indonesia dan global

Perusahaan asal Italia, ENI, akan mengelola kawasan pengembangan perairan dalam Indonesia hingga tahun 2027
Economy

Perusahaan asal Italia, ENI, akan mengelola kawasan pengembangan perairan dalam Indonesia hingga tahun 2027

ASIATODAY.ID, Jakarta – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral telah menyetujui revisi Plan of Development (PoD) Blok I Indonesia Deepwater Development (IDD).

Dengan persetujuan tersebut, rencana peningkatan produksi dari lapangan laut dalam yang saat ini dikelola oleh perusahaan migas Italia Eni akan berlaku hingga tahun 2027.

“Upaya peningkatan jumlah tersebut dapat dilaksanakan sejak program desain disetujui dan akan berlanjut hingga tahun 2027,” kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral RI Arifin Tasrif dalam forum rapat kerja dengan Komite Ketujuh DPR. Republik Indonesia, di Jakarta, Rabu, 19 Juni 2024.

Al-Arifin mengatakan, rencana pengembangan lapangan tersebut disetujui dalam waktu singkat, karena kegiatan eksplorasi berhasil dilakukan di sumur Geng North-1, sebelah utara Blok Ganal, sekitar 85 kilometer lepas pantai Kalimantan Timur, pada akhir tahun. tahun 2023. .

“Ini proses tercepat untuk menemukan ladang baru di Selat Makassar,” ujarnya.

Sebelumnya, Satuan Kerja Khusus Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) melaporkan total perkiraan investasi pengembangan kawasan IDD yang dikelola ENI sekitar US$14,8 miliar.

Rinciannya, total investasi yang dialokasikan untuk pengembangan zona pengembangan zona bebas bagian utara, termasuk bagian utara Jhimqing, berjumlah sekitar 11,4 miliar dolar AS. Sedangkan blok selatan Gindalu-Gandang membutuhkan investasi sekitar US$3,4 miliar. Eni saat ini akan menerima total pajak sebesar 37,5% untuk pengembangan lapangan laut dalam yang akan diluncurkan Chevron pada pertengahan tahun 2023. Awalnya, pajak yang dikenakan untuk pengembangan kawasan IDD secara keseluruhan dipatok sebesar 44%.

Rencananya, IDD sisi selatan akan terhubung dengan fasilitas unit produksi terapung Jangkrik milik ENI. Sementara itu, skema kontrak kerja sama yang dipilih akan tetap menggunakan sistem cost recovery untuk wilayah selatan.

READ  Toyota menarik kembali lebih dari 600.000 truk dan SUV karena masalah keselamatan

Roberto Daniele, Managing Director Eni Indonesia, mengatakan timnya berkomitmen untuk mempercepat pengembangan salah satu aset laut dalam terbesar di Indonesia.

“Bukti desainnya sudah kami serahkan ke IDD, proses pengadaannya juga sudah masuk, dan prosesnya lebih cepat,” kata Roberto baru-baru ini.

Roberto menambahkan, pihaknya akan segera mempersingkat waktu dari masa persetujuan PoD hingga mencapai tahap keputusan investasi akhir atau FID nantinya.

“Selama ini kami juga sudah membahas PoD untuk Geng Utara, kami sangat terkejut setelah mengetahui sekitar 5 bulan lalu, PoD sudah dibahas dengan SKK Migas,” ujarnya.

SKK Migas melaporkan cadangan gas IDD sekitar 2,67 triliun kaki kubik (Tcf) dan 66 juta barel minyak (MMbbls). Sementara gas di Geng Utara saat ini diperkirakan mencapai 5,3 triliun kaki kubik dengan kandungan kondensat mencapai 400.000 barel. Rencananya, dataran tinggi produksi poros selatan akan berada pada level 0,7 miliar kaki kubik per hari, dan dataran tinggi produksi poros utara akan berada pada level 1 miliar kaki kubik per hari. (ETN)

ikuti kami di berita Google Dan saluran wa

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

"Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert."