KabarTotabuan.com

Memperbarui berita utama dari sumber Indonesia dan global

Top News

Perusahaan feri Indonesia di 28 pelabuhan menerapkan tiket online untuk memberantas calo

Tempo.co, Jakarta – Operator feri penumpang milik negara, PT ASDP Indonesia Ferry, mengumumkan bahwa 28 pelabuhan feri di seluruh Indonesia telah menerapkan tiket online untuk memerangi praktik scalping. Perusahaan juga telah mengembangkan program “Say No to Scalper” untuk melindungi pengguna layanannya dari praktik scalping.

ASTP secara bertahap menerapkan pemesanan tiket online di cabang-cabangnya perjalanan.ferizy.com Aplikasi dan Situs Web. Saat ini terdapat 28 pelabuhan yang menerima pemesanan tiket secara online,” kata Sekretaris Perusahaan ASDP Shelvi Arifin dalam keterangannya, Senin 8 Juli di Jakarta.

28 pelabuhan tersebut adalah Merak, Bagauheni, Ketabang, Kilimanjaro, Ajipada, Ambarita, Angkor, Cheb, Labuan Bajo, Selamat, Padangbai, Jepara, Karimun Jawa, Ujung, Kamal, Kayangan, Pototano, Tanjung Kalyan, Pakim Lomana, Killona,, Vibrit, Namalia , Batulisin, Tanjong Sertong, Bajo dan Kolaka.

Shelvey mengatakan ASDP terus mensosialisasikan pembelian tiket kapal feri secara online melalui Ferrisy. Ia mengatakan hal ini penting karena layanan ini memberikan banyak manfaat bagi pengguna, antara lain pelayanan yang lebih cepat dan berkurangnya antrian di pelabuhan.

“Digitalisasi pembelian tiket kapal penyeberangan merupakan bukti komitmen ASDP dalam melakukan transformasi digital selama lima tahun terakhir untuk memberikan kemudahan kepada pengguna jasa,” ujarnya.

Pemesanan tiket online juga akan ditingkatkan, kata Shelvey. Untuk melindungi pengguna layanan dari praktik scalping, perusahaan juga telah mengembangkan program “No Brokers”.

“Banyak pengguna jasa yang mengeluh membayar lebih kepada calo karena tidak bisa menggunakan boarding pass untuk masuk ke pelabuhan. Hal ini tentu menjadi masalah yang sedang kami selidiki,” kata Shelvey.

Untuk itu, ASDP meningkatkan patroli di pelabuhan dan menerapkan sistem geo-fencing untuk memastikan tiket hanya dapat dibeli melalui loket resmi dan aplikasi Ferrisi. Karena adanya filter ketat di titik masuk, hanya penumpang dengan tiket resmi yang dapat memasuki area pelabuhan, kata Shelvey.

READ  Kolaborasi dengan Keadilan Tanpa Batas: Melatih Masyarakat Lokal Indonesia tentang Hak-Hak Buruh Migran Allen & Overy LLP

Saat ini tidak ada penjualan tiket di pelabuhan. Tiket feri dapat dipesan hingga 60 hari sebelum keberangkatan melalui aplikasi Ferrisy.

Antara

klik disini Dapatkan update berita terkini dari Tempo di Google News

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

"Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert."