Penduduk desa telah memprotes di Tarna sejak Jumat malam, mendesak pemerintah federal dan negara bagian untuk segera menemukan mayat seorang nelayan dari Thoothukudi yang meninggal di rumah sakit saat ditahan di penjara Indonesia.
Kapal motor yang membawa 8 orang nelayan dari Kabupaten Kerala dan Kanyakumari itu ditangkap TNI AL pada 17 Februari setelah diduga memasuki perbatasan laut Asia Tenggara saat berada di laut dalam yang berbatasan dengan Kerala. Empat dari mereka dibebaskan, sementara J. Maria Jesin Das, 33, dari kedutaan, dan tiga lainnya ditahan.
Maria Jesin Das jatuh sakit dan dirawat di rumah sakit setempat pada 11 Mei dan meninggal pada Jumat malam.
Penduduk desa telah terlibat dalam tarna di dusun mereka sejak Jumat malam, menuntut tindakan segera oleh pemerintah pusat dan negara bagian untuk membawa tubuhnya ke Thoothukudi dan membayar kompensasi kepada keluarga nelayan yang meninggal.
Para pengunjuk rasa mengatakan mereka telah mendekati Kementerian Luar Negeri dan Kedutaan Besar India di Indonesia untuk meminta bantuan membawa Maria Jesin Das yang sakit kembali ke rumahnya untuk perawatan medis, tetapi tidak berhasil.
Ayah Maria Jesin Das mengajukan petisi hari Sabtu di Kantor Kolektor Genoa mencari 50 juta sebagai kompensasi dan pekerjaan pemerintah untuk keluarga. Ia juga menuntut agar kasus tersebut didaftarkan ke Mahkamah Internasional.
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”