PLN Indonesia Power (PLN IP), sebuah unit utilitas Indonesia PT PLN (Persero), telah membuka panggilan untuk menyatakan minat pada sejumlah proyek fotovoltaik (PV) surya terapung dan berbasis darat serta ladang angin.
Proyek tersebut merupakan bagian dari inisiatif Proyek Hijaunesia 2023 yang diluncurkan sejalan dengan agenda pemerintah untuk mempercepat transisi energi menuju pengembangan energi terbarukan.
IP PLN kini mengundang calon investor untuk menyampaikan pengajuannya Ekspresi minat Berpartisipasi setelah 16 Maret 2023 sebagai mitra ekuitas dalam proyek Proyek Hijaunesia 2023.
Di antara kriteria umum lainnya, untuk proyek tenaga surya terapung dan berbasis darat, calon investor harus memiliki pengalaman dalam membangun pembangkit listrik tenaga surya PV skala utilitas sebagai penyedia ekuitas dan pengembang utama yang telah mencapai tanggal operasi komersial dalam sepuluh tahun terakhir. dan setidaknya 50 MW kapasitas proyek tunggal (seluruh dunia) atau 25 MW kapasitas proyek tunggal (di Indonesia)
Di antara perkembangan terbaru lainnya dalam industri tenaga surya terapung di Indonesia, patut dicatat bahwa perusahaan Cina Sungrow FPV telah dipilih untuk memasok sistem tenaga surya terapung untuk proyek tenaga surya terapung terbesar di negara ini hingga saat ini.
Pengiriman sistem untuk proyek surya terapung Sirata 192 MW akan dimulai pada kuartal pertama tahun 2023.
Itu ‘Proyek Pencapaian’ Menurut FPV Sungrow, saat ini merupakan proyek surya terapung terbesar dengan kedalaman air terdalam, fluktuasi permukaan air terbesar dan perbedaan ketinggian bawah air tertinggi (kedalaman air 94 meter, fluktuasi permukaan air 18 meter, dan perbedaan ketinggian bawah air 50 meter).
Indonesia bertujuan untuk meningkatkan bauran energinya dari energi terbarukan menjadi 23% pada tahun 2025 dan 31% pada tahun 2030.
Berlangganan dan ikuti
Energi Laut – Energi Laut LinkedIn
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”