KabarTotabuan.com

Memperbarui berita utama dari sumber Indonesia dan global

Setidaknya 23 orang tewas, puluhan hilang setelah tanah longsor di tambang emas tidak resmi di Indonesia
Top News

Setidaknya 23 orang tewas, puluhan hilang setelah tanah longsor di tambang emas tidak resmi di Indonesia

Jakarta, Indonesia – Petugas penyelamat menggali berton-ton tanah dan puing-puing pada hari Selasa untuk mencari orang yang hilang setelah tanah longsor menewaskan sedikitnya 23 orang di area penambangan emas tanpa izin di pulau Sulawesi, Indonesia.

Lebih dari 100 penduduk desa sedang menggali butiran emas di desa terpencil dan pegunungan Bon Bolango pada hari Minggu ketika berton-ton tanah tenggelam ke pegunungan sekitarnya dan mengubur mereka di kamp darurat, kata Heriando, kepala kantor pencarian dan penyelamatan provinsi.

Tim penyelamat menemukan lebih banyak jenazah pada hari Selasa dari reruntuhan dusun tempat tambang emas berada.

Menurut kantornya, 66 warga desa berhasil menyelamatkan diri dari tanah longsor, 23 orang berhasil diselamatkan hidup-hidup, termasuk 18 orang luka-luka, dan 23 jenazah ditemukan, termasuk tiga perempuan dan seorang anak laki-laki berusia 4 tahun. 35 orang lainnya dilaporkan hilang.

Anggota tim penyelamat membawa jenazah korban longsor di desa Dulapolo, kabupaten Bon Bolango, provinsi Korandalo, Indonesia, pada 9 Juli 2024.

DIDOT/AFP/Getty


Abdul Muhari, juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana, mengatakan hujan lebat di distrik pegunungan sejak Sabtu memicu tanah longsor, jebolnya tanggul dan membanjiri rumah-rumah di lima desa di Bon Polango, bagian dari distrik pegunungan di Korandalo. Propinsi. Sekitar 300 rumah terkena dampak dan lebih dari 1.000 orang dievakuasi.

Para pejabat telah mengerahkan lebih dari 200 penyelamat, termasuk personel polisi dan tentara dengan peralatan berat, untuk mencari korban tewas dan hilang dalam operasi penyelamatan yang terhambat oleh hujan lebat, tanah yang tidak stabil, dan medan hutan yang kasar, kata penduduk setempat Abifuddin Ilahudeh. Petugas Penyelamat.

“Dengan banyaknya orang hilang dan beberapa daerah terpencil masih tidak dapat diakses, jumlah korban tewas bisa bertambah,” kata Ilahude, seraya menambahkan bahwa anjing pelacak dikerahkan untuk melakukan pencarian.

Video yang dirilis Badan Pencarian dan Penyelamatan Nasional menunjukkan tim penyelamat menggunakan peralatan pertanian dan tangan kosong untuk menarik jenazah yang berlumuran lumpur dari lumpur tebal dan memasukkannya ke dalam tas hitam untuk dimakamkan.

Anggota tim penyelamat membawa korban longsor di desa Dulapolo, kabupaten Bon Bolango, provinsi Korandalo, pada 8 Juli 2024.

DIDOT/AFP/Getty


Hujan monsun musiman sering kali menyebabkan tanah longsor dan banjir bandang di Indonesia, yang merupakan rumah bagi lebih dari 17.000 pulau, tempat jutaan orang tinggal di daerah pegunungan atau dekat dataran banjir.

Setidaknya 14 orang tewas pada bulan Mei Hujan memicu banjir dan tanah longsor di Kabupaten Luu Sulawesi Selatan. Lebih dari 1.000 rumah terkena dampak banjir, dan 42 rumah hanyut fondasinya.

Di bulan Maret, Hujan yang terus menerus menyebabkan banjir bandang dan tanah longsor Di pulau Sumatra, Indonesia, sedikitnya 19 orang tewas dan tujuh orang hilang, kata para pejabat.

Para ilmuwan iklim berkata Perubahan iklim Musim hujan telah terjadi di seluruh Asia Lebih intens dan kurang dapat diprediksi.

Operasi penambangan informal juga merupakan hal yang lazim di Indonesia, sehingga hanya memberikan sedikit penghidupan bagi ribuan orang yang bekerja keras dalam kondisi yang berisiko mengalami cedera serius atau kematian. Tanah longsor, banjir, dan runtuhnya terowongan adalah beberapa bahaya yang dihadapi para penambang. Sebagian besar pengolahan bijih emas melibatkan merkuri dan sianida yang sangat beracun dan para pekerja sering kali hanya menggunakan sedikit atau tanpa perlindungan sama sekali.

Kecelakaan besar terakhir yang terkait dengan tambang di negara ini terjadi pada bulan April 2022, ketika tanah longsor melanda tambang emas tradisional ilegal di Kabupaten Montailing Natal, Sumatera Utara, dan menewaskan 12 perempuan pencari emas.

Pada bulan Februari 2019, struktur kayu sementara di sebuah tambang emas ilegal di provinsi Sulawesi Utara runtuh akibat lumpur dan sejumlah besar lubang tambang. Lebih dari 40 orang terkubur dan meninggal.

“Cuaca yang membaik memungkinkan kami untuk menemukan lebih banyak jenazah,” kata Heriando, yang, seperti kebanyakan orang Indonesia, memiliki nama yang sama.

READ  Berbicara Indonesia: Agama, Gender dan Identitas Buruh Migran

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

"Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert."