Wakil Perdana Menteri John Russo menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pemerintah Indonesia.
Russo memuji kepemimpinan Presiden Joko Widodo, dan dunia usaha, termasuk badan-badan milik negara, atas komitmen mereka dalam memperkuat hubungan perdagangan antara Indonesia dan Papua Nugini.
Dia mengatakan Papua Nugini berharap dapat bekerja sama dengan Presiden terpilih Indonesia, Prabowo Subianto, untuk lebih memperkuat hubungan ini.
Hal ini menyusul pertemuan bisnis penting yang diadakan di Jakarta kemarin dengan calon mitra bisnis Indonesia yang terlibat di kawasan ekonomi khusus, pengolahan hilir, pertambangan, perminyakan, dan industri pakaian jadi.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI Luhut Binsar Pandjaitan turut hadir dalam pertemuan tersebut.
“Kami ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas keramahtamahan yang ditunjukkan oleh pemerintah Indonesia dan perwakilan dunia usaha.
Kami juga menyampaikan terima kasih khusus kepada Bapak Pandjaitan atas peran pentingnya dalam meningkatkan interaksi antara kedua negara.
“Upayanya sangat penting dalam membantu Papua Nugini mengembangkan pengolahan hilir, meningkatkan perdagangan, dan memperkuat hubungan bilateral.
“Diskusi dan kunjungan lapangan yang berlangsung kemarin sungguh menginspirasi,” kata Rousseau.
“Seperti yang saya katakan sebelumnya, ini merupakan ‘awal baru’ bagi Indonesia dan Papua Nugini. Meskipun kami bertetangga dekat, kami belum sepenuhnya menjajaki kemungkinan kerja sama.
Papua Nugini memiliki potensi yang sangat besar, dengan melimpahnya bahan baku yang siap untuk diolah lebih lanjut.
“Tidak ada tempat belajar yang lebih baik selain Indonesia, yang sudah menguasai pendekatan ini.
“Sudah waktunya bagi Papua Nugini untuk tidak hanya menjadi eksportir utama bahan mentah. Dengan berfokus pada penambahan nilai melalui pasca-pemrosesan, kita dapat menciptakan lebih banyak lapangan kerja dan secara signifikan meningkatkan nilai moneter ekspor kita.
“Saya ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Presiden Widodo dan Bapak Pandjaitan yang telah membina hubungan ini dengan rasa saling percaya, hormat, dan kerja sama.”
Russo juga mengumumkan rencananya untuk menyerahkan surat niat untuk meningkatkan kerja sama antara Indonesia dan Papua Nugini.
Ia mencontohkan pembentukan pertemuan delegasi dan penyelenggaraan forum semi tahunan antara kedua negara yang telah disepakati.
“Papua Nugini menghadapi banyak tantangan, terutama di sektor energi. Indonesia telah mencapai 97% cakupan energi di seluruh negeri, dan kami ingin belajar dari pengalaman untuk meniru keberhasilan serupa,” kata Russo.
Ia menekankan minat Papua Nugini untuk menimba ilmu di bidang pembuatan pakaian, produksi semen, dan industri lainnya.
“Saya yakin masa depan cerah, dan dengan kerja sama yang berkelanjutan serta rasa saling percaya antara kedua negara, kita akan mencapai kemajuan besar,” ujarnya.
Ia menutup pidatonya dengan menyampaikan undangan kepada komunitas bisnis Indonesia, mendorong mereka untuk mengunjungi Papua Nugini dan menjajaki peluang kerja sama.
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”