Jakarta. Presiden Samia Suluhu Hassan ingin Tanzania menarik investasi senilai $1 miliar dari Indonesia.
Berbicara pada Forum Investasi dan Bisnis Indonesia-Tanzania di Jakarta pada hari Kamis, beliau menugaskan para pembantunya untuk meningkatkan nilai investasi Indonesia di Tanzania menjadi $1 miliar dalam waktu sesingkat mungkin.
Ini adalah tugas yang berat karena Indonesia bahkan tidak termasuk dalam daftar sepuluh besar sumber investasi Tanzania.
Memberikan pengarahan kepada media mengenai kunjungan Presiden Hassan ke Indonesia di Dar es Salaam pada hari Minggu lalu, Menteri Luar Negeri dan Kerja Sama Afrika Timur January Makamba mengatakan investasi Indonesia di Tanzania mencakup lima proyek senilai Sh6,5 miliar (sekitar $2,5 juta) di bidang pertanian dan produksi industri. dan industri.Transformasional. bangunan.
Forum hari Kamis ini diadakan pada hari kedua kunjungan kenegaraan tiga hari Presiden Hassan ke Indonesia yang berakhir pada hari Jumat.
Dia mengatakan bahwa stabilitas politik Tanzania, lokasi geografis yang khas, dan lingkungan investasi yang menguntungkan menjadikan negara tersebut sebagai tujuan investasi yang menarik.
“Investasi swasta di Tanzania dilindungi undang-undang dan kami memiliki perjanjian untuk melindungi dan mendorong investasi dengan sejumlah negara. Saat ini kami sedang melakukan negosiasi dengan Republik Indonesia,” kata Presiden Hassan.
Faktor lainnya adalah adanya kemauan politik dan kemudahan berusaha di Tanzania, dimana pemerintah menghargai peran sektor swasta sebagai mesin pertumbuhan.
Faktor kelima adalah stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan di Tanzania, tambah kepala negara.
Direktur Eksekutif Tanzania Investment Center (TIC) Gilad Terry mengatakan TIC berharap dapat mencapai target yang ditetapkan Presiden Hassan pada tahun 2028.
“Ini adalah tanggung jawab yang baik dan besar karena kami menyadari bahwa ketika modal masuk ke Tanzania, warga Tanzania mendapatkan pekerjaan, kami mendapatkan pembayar pajak baru, kami menghasilkan pendapatan dan memproduksi barang untuk diekspor.
“Bahkan sebelum Presiden mengeluarkan arahan ini, kami di TIC sudah melihat Indonesia sebagai sumber investasi yang penting,” kata Terry.
Delegasi dari TIC mengunjungi tiga kota di Indonesia pada bulan Desember lalu sebagai bagian dari upaya untuk menarik lebih banyak investasi dari Indonesia.
Makamba mengatakan pada hari Minggu lalu bahwa ekspor Tanzania ke Indonesia berjumlah Sh64,76 miliar, sedangkan impor berjumlah Sh237,83 miliar.
Ia menekankan pada sebuah forum pada hari Kamis bahwa Indonesia adalah mitra penting bagi Tanzania, karena kedua negara telah memelihara hubungan diplomatik yang bersahabat selama enam dekade.
“Ini merupakan kunjungan ketiga Presiden Tanzania ke Indonesia. Kunjungan pertama pada tahun 1971 dan kedua pada tahun 1987,” kata Makamba seraya menambahkan bahwa kunjungan kenegaraan Presiden Hassan memiliki makna sejarah.
Menteri Negara Kantor Kepresidenan (Perencanaan dan Investasi), Profesor Kitila Mkumbo, juga menekankan pentingnya diplomasi ekonomi dengan Indonesia, yang merupakan negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara dan salah satu negara dengan pertumbuhan tercepat di dunia.
“Indonesia termasuk di antara 19 negara di dunia yang memiliki PDB lebih dari $1 triliun,” ujarnya.
Tanzania dan Indonesia pada hari Kamis menandatangani tujuh nota kesepahaman, termasuk perjanjian kerja sama di bidang ekonomi biru, pertanian dan pertambangan.
Nota kesepahaman lainnya mengenai pengembangan kemampuan diplomasi juga ditandatangani antara kementerian luar negeri kedua negara.
Perjanjian juga ditandatangani antara Otoritas Pengembangan Perdagangan Tanzania (Tantrade) dan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia; Universitas Dar es Salaam dan Institut TeknologiBandung, Kamar Dagang, Industri dan Pertanian Tanzania (TCCIA) dan Kamar Dagang Nasional Zanzibar (ZNCC) di satu sisi, dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) di sisi lain.
Kunjungan Presiden Hassan yang merupakan kunjungan pertama ke Indonesia dan kunjungan luar negeri pertamanya pada tahun 2024 ini merupakan tanggapan atas kunjungan resmi Presiden Indonesia Joko Widodo ke Tanzania pada Agustus lalu.
Presiden Widodo mengatakan dalam konferensi pers bersama di Istana Kepresidenan Bogor, Kamis dini hari, bahwa kedua negara berkomitmen untuk memperkuat kerja sama di bidang perdagangan, investasi, dan kesehatan.
Ia menambahkan bahwa ia mengharapkan Tanzania untuk berpartisipasi dalam Forum Indonesia-Afrika kedua, yang bertujuan untuk meningkatkan kerja sama ekonomi Selatan-Selatan.
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”