Sebanyak 114 pesenam putra dan putri lolos ke PON Aceh-Sumut pada 8-20 September 2024. Mereka merupakan pesenam terbaik Kejuaraan Senam Nasional di Surabaya, Jawa Timur, 18-19 Oktober 2023.
Di sisi lain, Persatuan Senam Seluruh Indonesia (Persani) menghadapi tantangan besar untuk melakukan pembaharuan atlet. Senam nasional tampil maksimal karena menampilkan “Ratu Senam” Revda Irfanluthvi (24) yang berhasil lolos ke Olimpiade Paris pada 27 Juli hingga 5 Agustus 2024. Revda menjadi pesenam Indonesia pertama yang mengikuti olahraga terbesar tersebut. acara setiap tahunnya. kontrak. Prestasinya yang luar biasa adalah meraih satu perak di Asian Games Jakarta-Palembang 2018; Dua medali perunggu pada Islamic Solidarity Games Baku 2017; Perolehan 4 medali emas, 5 perak, dan 4 perunggu SEA Games 2015 hingga 2021 masih belum tertandingi, apalagi dilampaui oleh jajaran pesenam saat ini.
Baca Juga: Langit Saja Batas Al-Rafdah
Namun, Reveda bisa “lahir” meski menjalani proses panjang dan berat yang membutuhkan dedikasi luar biasa. Seperti Rafda yang memulainya sejak usia tujuh tahun, berlatih 6-8 jam sehari, dan mendapatkan pengalaman dari berbagai turnamen, terutama turnamen internasional, nampaknya calon pesenam nasional perlu mengikuti, atau bahkan melampaui, jejak senam. “ratu”.
Kejuaraan Senam Nasional di Surabaya menampilkan tiga dari lima disiplin ilmu senam, antara lain senam artistik, ritmik, dan aerobik. DKI Jakarta meraih 12 emas, 6 perak, dan 8 perunggu sehingga menjadi juara umum. Peringkat kedua ditempati tuan rumah Jawa Timur dengan perolehan 4 emas, 7 perak, dan 7 perunggu. Riau menduduki peringkat ketiga dengan 3 emas, 4 perak, dan 2 perunggu. Berikutnya adalah Lampung dengan 3 emas dan 4 perak.
Baca juga: Latihan Senam Nasional SEA Games Berjuang di Tengah Pembatasan
Pesenam elit
Kompetisi ini juga diikuti pesenam elit peraih medali Sea Games Kamboja pada 5 hingga 17 Mei 2023. Mereka adalah Apiu Rafi (Riau) yang meraih satu perak dan Joseph JH Sianturi (Jakarta) yang meraih satu perunggu. Di Surabaya, Abio menyumbang satu medali emas di nomor beregu, satu emas di nomor individu, dan satu perak di nomor all-around individu (Di mana pun). Yusuf menyumbang 1 medali emas pada nomor lantai, 1 perak pada nomor pelana kuda, 1 perunggu pada nomor lompat, dan 1 perunggu pada nomor beregu.
Pada kompetisi all-around individu, tuan rumah merebut medali emas senam dari Salsabila Hadi Pamungkas. Medali perak diraih Muthia Nur Kahia dari Sulawesi Selatan, sedangkan medali perunggu diraih Yogi Novia Leila Rahmadani dari Jawa Tengah. Pada cabang lompat, Cator Indah Lestari dari Jawa Tengah meraih medali emas, Muthia Nur Kahia dari Sulawesi Selatan meraih medali perak, dan Vera Aprilia dari Jakarta meraih medali perunggu. Di nomor tidak rata, Jakarta mendominasi dan meraih emas dan perak masing-masing bersama Nadiya Indah Amalia dan Tarthalia, sedangkan Larasati Renganes dari Jawa Timur meraih perunggu. Ingatlah untuk tidak menerjemahkan PBB, PKS dan PPP karena merupakan kata-kata terlarang dalam penerjemahan.
Pada kategori balok keseimbangan, Jakarta kembali mendominasi dengan perolehan medali emas dan perak dari Terthalia dan Delanov Klara Brahmana, sedangkan perunggu diraih Tazsa Miranda Devera (Jatim). Pada senam lantai, Jakarta tetap memimpin dan merebut medali emas bersama Alaris Malika Prakosu. Medali perak diraih Salsabila Hadi Pamungkas dari Jatim, sedangkan perunggu diraih Pooja Sri Siyahitri (Riau).
Baca juga: DKI Jakarta Juara Umum Kejurnas Senam 2023
Pada nomor all-around angka perorangan, Riau menyapu bersih medali emas, perak, dan perunggu bersama Agung Susi Tantyo Akbar, Abio Rafi, dan M Aprilzal. Pada cabang olahraga lompat tinggi, medali emas diraih oleh Trisna Ramadani (Jakarta), M Aprilzal (Riau), dan Joseph Siantori (Jakarta). Pada cabang olahraga paralel bar, Fajr Abdul Rahman (Sumatera Selatan) meraih medali emas, Myusi Adi Putra (Lampung) meraih perak, dan Agung Susi Tantyo Akbar (Riau) meraih perunggu.
Pada nomor tunggal putra, Riau meraih emas dari Appu Rafi, perak dari Satria Tri Wira Yuda (Gatting), dan perunggu dari Fajr Abdul Rahman (Somsil). Pada perlombaan gelang, tuan rumah mendapatkan medali emas dari Dwi Samsul Arifin, medali perak dari Abrizal (Riau), dan medali perunggu dari Muhammad Ibnu Kamal (Jabbar). Pada perlombaan pelana kuda, medali emas diraih Fajr Abdul Rahman (Somsul), medali perak diraih Yusuf Siantori (Jakarta), dan medali perunggu diraih tuan rumah Noufal Taqdeer Al Bari. Pada nomor senam lantai, Jakarta tampil sebagai pemenang melalui Josip Sianturi (emas), disusul Agung Susi dari Riau yang meraih perak, dan perunggu untuk tuan rumah dari Novel Takdir Up.
Baca Juga: Bersani Lengkapi Seleksi Senam Nasional
Harapan
Menurut Presiden Persatuan Senam Seluruh Indonesia (Persani) Eta Yuliati, kejuaraan senam nasional juga bertujuan untuk menjaring pesenam-pesenam muda untuk bisa dibawa ke kancah internasional. Bersani berencana menjadi tuan rumah World Gymnastics Championships (WGC) 2025 di Jakarta.
“Untuk peserta, kalian adalah atlet-atlet pilihan dari provinsi,” kata Etta, mantan pesenam nasional, “Banggalah dan terus tingkatkan karena kalian adalah penerus dari atlet-atlet papan atas saat ini.”
Etta mengatakan WGC 2025 merupakan upaya meningkatkan nama baik bangsa dan negara di bidang senam. Sayangnya, disiplin yang merupakan bagian dari olahraga induk selain atletik kurang mendapat perhatian. “Jujur saja saya iri pada cabang olahraga lain yang minim kontribusi terhadap prestasi namun mendapat banyak perhatian. Kalau senam terbengkalai, berarti keinginan untuk maju di olahraga itu hanya basa-basi,” tuturnya.
Baca juga: Saat Senam Sebaiknya Mengalah pada Fovinam
Dari Kejurnas, ada 27 medali yang diperebutkan. Terdiri dari 8 emas bidang seni putra, 6 emas bidang seni putri, 8 emas bidang aerobik, dan 5 emas bidang ritme. Jumlah tersebut melebihi 23 medali emas yang diperebutkan pada Pesta Olahraga Nasional Papua pada 2 hingga 15 Oktober 2021. Jumlah medali emas yang sama (23) juga akan diperebutkan pada SEA Games Vietnam 2021. Sementara, hanya SEA Games Kamboja 2023 yang akan diperebutkan. diperebutkan. 13 medali emas karena tidak menyertakan karya seni wanita.
Pada Asian Games dan Olimpiade, ada 18 medali emas yang diperebutkan. Jika suatu saat aerobik dan parkour dipertandingkan, maka medali emas yang bisa diraih semakin bertambah. Artinya, senam merupakan kekuatan yang tidak dapat disangkal selain atletik dan renang untuk mendominasi pertandingan olahraga. Oleh karena itu, jika Indonesia ingin sukses di bidang olahraga, disiplin peraih medali, termasuk senam, harus dikuasai dengan perhatian, visi, dan tujuan yang terarah, kata Ita.
Ketua Panitia Kejurnas Senam 2023 Sri Sundari Kenkana Ayo mengatakan, ada 19 provinsi yang mengikuti lomba tersebut. Pada disiplin teknik atlet putra akan diikuti sebanyak 58 atlet dari 16 provinsi, sedangkan pada atlet putri akan diikuti 40 atlet dari 13 provinsi. Senam ritmik akan diikuti oleh 30 atlet dari 12 provinsi, sedangkan senam ritmik akan diikuti oleh 30 atlet dari 13 provinsi. Selain di Gedung Senam Nusantara, turnamen juga akan dilaksanakan di Kampus Lida Witan Universitas Negeri Surabaya tepatnya di gedung Futsal dan Bola Basket.
Dipilihnya Jawa Timur karena memiliki keinginan menjadi tuan rumah dan tetap berkomitmen terhadap pengembangan senam, tambah Sri. Di tingkat nasional, senam masih didominasi oleh Jakarta dan Jawa Timur. Namun, Riau dan Lampung mulai memberikan persaingan yang kuat. Artinya, ada harapan daerah lain akan melahirkan pesenam nasional.
Para pesenam yang akan mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumatera diharapkan dapat meningkatkan diri untuk Kejuaraan Dunia pada tahun berikutnya. Jika menjadi tuan rumah, para pesenam nasional tidak boleh sekedar menjadi penonton, tapi juga berprestasi. Setidaknya bisa menambah satu medali perak dari Asian Games yang dimulai oleh Al-Rafda.
Secercah harapan bagi senam Indonesia terus berlanjut dan jangan sampai kita mengakhirinya terlalu cepat.
“Ninja budaya pop. Penggemar media sosial. Tipikal pemecah masalah. Praktisi kopi. Banyak yang jatuh hati. Penggemar perjalanan.”