KabarTotabuan.com

Memperbarui berita utama dari sumber Indonesia dan global

Sepasang suami istri penjual miras mematikan yang menewaskan 14 orang di Indonesia ditangkap!
Top News

Sepasang suami istri penjual miras mematikan yang menewaskan 14 orang di Indonesia ditangkap!

Jakarta. Sepasang suami istri telah ditangkap karena mendistribusikan alkohol beracun buatan sendiri yang menewaskan sedikitnya 14 orang saat perayaan pernikahan di kota Subang, Jawa Barat, pada akhir pekan.

Hingga Selasa, jumlah kematian terkait alkohol meningkat menjadi 18 orang, dengan 14 orang meninggal dan empat orang dalam kondisi kritis di rumah sakit, kata Kepala Reserse Kriminal Polres Subang Herman Saputra.

Para tersangka diidentifikasi sebagai NN, 59, dan istrinya RH, 43, yang mengelola toko tidak resmi yang menjual minuman keras buatan sendiri di Desa Sarireja, Kecamatan Jalancak.

Percaya bahwa mereka bertanggung jawab atas distribusi minuman keras tercemar yang menyebabkan tragedi tersebut, penduduk desa yang marah menghancurkan toko pasangan tersebut dan beberapa perusahaan di dekatnya, menurut laporan.

Korban terbanyak adalah warga desa dan sekitarnya, yang termuda berusia 16 tahun. Korban meninggal termasuk seorang wanita berusia 24 tahun.

Feri Riana, 30 tahun, yang berbagi pengalamannya, mengenang penderitaan mual dan sakit kepala parah sehari setelah minum alkohol pada Sabtu malam. Kondisinya memburuk dan dia dirawat di rumah sakit pada hari Senin.

“Saya merasa jauh lebih baik sekarang,” katanya kepada wartawan dari tempat tidurnya di rumah sakit di Subang, Rabu.

Sayangnya, banyak yang tidak seberuntung itu. Piping harus buru-buru pulang dari tempat kerjanya di Lombok, Nusa Tenggara Barat, untuk menghadiri pemakaman putranya. Muhammad Risky Hadiza, 20 tahun, meninggal setelah mengonsumsi alkohol yang terkontaminasi.

“Saya mendapat kabar duka dari saudara saya di Subang ketika saya di Lombok. Putra sulung saya meninggal dunia,” kata Piping sambil menangis di pemakaman umum di Jalancak.

Ia menambahkan, “Saya berharap tidak ada lagi korban. Sedangkan untuk penjual minuman keras, saya berharap aparat penegak hukum bisa menangani kasus ini.”

READ  OECD tentang tata kelola data: posisi Indonesia dalam meresponsnya

Meski polisi telah menerima sampel minuman oplosan tersebut, namun hasil penyelidikan belum keluar.

Banyak provinsi di Indonesia, yang merupakan rumah bagi populasi Muslim terbesar di dunia, membatasi penjualan alkohol di toko-toko dan supermarket. Namun, mereka mengizinkan distribusi di hotel, bar, dan klub malam. Di kawasan resor seperti Bali, alkohol sudah tersedia.

Tag: Kata Kunci:

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

"Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert."