- Homepage
- entertainment
- Tahun 2023 kembali menjadi tahun besar bagi sinema Indonesia – The Diplomat
Tahun 2023 kembali menjadi tahun besar bagi sinema Indonesia – The Diplomat
Tahun 2022 menjadi tahun yang luar biasa bagi industri film Indonesia. Ketika pembatasan di era pandemi mulai dilonggarkan, penonton bioskop kembali ke bioskop. KKN di Desa Penari, sebuah film horor berbiaya rendah tentang jiwa pedesaan dengan nilai-nilai sosial yang konservatif, menjadi film Indonesia dengan pendapatan kotor tertinggi sepanjang masa. Termasuk perilisan ulangnya, telah terjual lebih dari 10 juta tiket. Menurut seorang analis industri Kantor tiket Pykara Bioskop Indonesia menjual total 100 juta tiket pada tahun 2022, dimana sekitar 57 juta di antaranya adalah film buatan lokal seperti KKN.
Pada tahun 2023, pasar semakin menguat dengan perkiraan total penjualan tiket sebesar 114,5 juta. Belum ada film yang memecahkan rekor seperti KKN, namun film Indonesia masih menyumbang lebih dari 53 juta entri. Melihat dari penjualan tiket saja, industri ini belum sepenuhnya pulih ke tingkat sebelum pandemi, dimana Bicara Box Office memperkirakan mencapai 152 juta penonton pada tahun 2019. Namun sebagian besar dari jumlah tersebut didorong oleh film-film impor dari Barat, seperti Avengers: Endgame. Apa yang kita lihat saat ini adalah film-film Indonesia memenuhi selera lokal, Terutama horormereka memainkan peran yang lebih besar.
Untuk memanfaatkan pertumbuhan tersebut, setidaknya dua jaringan bioskop akan go public pada tahun 2023. Platinum Cineplex, yang mengoperasikan sejumlah bioskop yang sebagian besar berada di kota-kota kecil, telah mengumpulkan dana sekitar $14 juta. Namun Cinema 21, jaringan bioskop terbesar di Indonesia, yang paling banyak menarik perhatian. Dengan nilai tukar saat ini, Cinema 21 mengumpulkan sekitar $130 juta melalui penawaran umum perdana, yang digunakan untuk membayar utang dan berinvestasi dalam ekspansi.
berdasarkan Laporan keuangan Pendapatan di Cinema 21 mencapai $326 juta pada tahun 2023, dengan laba bersih $46 juta. Ini belum kembali ke level tahun 2019, ketika jaringan teater tersebut memperoleh pendapatan sebesar $432 juta dan laba bersih sebesar $81 juta. Namun ini menjadi bukti nyata bahwa box office Indonesia sedang menuju pemulihan.
Dan bukan hanya teater saja yang mendapat manfaat. Dari segi produksi, perusahaan film Indonesia semakin aktif dan untung. MD Pictures, perusahaan produksi di balik KKN, melakukan hal itu penjualan sebesar $27 juta pada tahun 2022 dan diikuti dengan $23 juta pada tahun 2023.
Sutradara Joko Anwar, salah satu pembuat film paling berbakat di Indonesia, baru-baru ini membuka perusahaan produksinya sendiri, Come and See Pictures. Mereka merilis film berjudul Siksa Kubur di bioskop awal tahun ini dan terjual habis Hampir 4 juta tiket Dalam tiga minggu pertama peluncurannya, tahun 2024 akan menjadi tahun besar bagi film-film produksi lokal.
Live streaming juga mulai memainkan peran yang lebih besar dalam meningkatkan permintaan konten Indonesia. Perusahaan Joko Anwar, Come and See Pictures, saat ini sedang mengembangkan serial fiksi ilmiah supernatural berjudul Nightmares and Daydreams yang akan dirilis akhir tahun ini di Netflix. Dalam beberapa tahun terakhir, Netflix menjadi outlet yang semakin penting bagi produksi Indonesia, termasuk produksi tahun lalu Penerimaan yang bagus Jadis Kritikus.
Streaming produksi Indonesia di streamer tidak terjadi begitu saja. Telkom Group adalah penyedia layanan nirkabel dan broadband terbesar di Indonesia. Ia memiliki lebih dari seratus juta pengguna, dan hingga beberapa tahun yang lalu, Netflix diblokir di jaringan milik Telkom. Larangan tersebut dicabut sekitar tahun 2020, dan tak lama setelah itu saya melihat semakin banyak konten berbahasa Indonesia yang muncul di perangkat streaming saya.
Hal ini termasuk, sebagaimana disebutkan di atas, sejumlah besar acara dan film yang diproduksi khusus untuk Netflix oleh perusahaan produksi Indonesia. Saya tidak tahu secara spesifik bagaimana hal ini bisa terjadi, tapi saya tahu Telkom sebagian besar dimiliki oleh negara Indonesia. Jika saya adalah negaranya, menurut saya sebaiknya menggunakan akses pasar sebagai pengaruh agar Netflix menayangkan lebih banyak konten Indonesia dan berinvestasi pada produksi lokal.
Apa pun alasannya, faktanya saat ini semakin banyak film dan serial Indonesia yang hadir di Netflix dan layanan streaming lainnya, dan kita juga melihat gelombang produksi lokal yang sukses besar di bioskop. Penjualan tiket secara keseluruhan sedang meningkat, perusahaan produksi dan jaringan teater beralih ke bursa saham lokal untuk meningkatkan modal, dan semakin banyak konsumen Indonesia yang menonton dalam jumlah besar, terutama untuk genre populer seperti horor. Momentum ini nampaknya akan terus berlanjut dalam waktu dekat, karena kita belum memasuki pertengahan tahun 2024. Menurut Bicara Box Office Film Indonesia sudah terjual 28 juta tiket.